1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

COVID-19: Lima Kisah Menarik yang Mungkin Anda Lewatkan

18 Maret 2020

Di tengah riuhnya pemberitaan soal virus corona, banyak kisah menarik yang mungkin saja Anda lewatkan. Misalnya, pasangan anonim yang berikan uang tip ratusan juta rupiah bagi seluruh pegawai restoran di Houston, AS.

https://p.dw.com/p/3Zd9k
Wabah corona di Hong Kong
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Cheung

Tewasnya anjing pertama pengidap COVID-19

Anjing pertama di dunia yang terinfeksi virus corona dilaporkan mati setelah dinyatakan bebas penyakit dan dipulangkan kepada pemiliknya.

Anjing jenis Pomeranian berusia 17 tahun itu sebelumnya telah dikarantina di sebuah fasilitas pemerintah di Hong Kong dan sudah dipulangkan ke rumah pemiliknya pada akhir pekan lalu. Pemilik anjing tersebut diketahui positif COVID-19 pada bulan lalu.

Seorang juru bicara dari Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong, atau AFCD, mengatakan kepada harian South China Morning Post bahwa anjing tersebut diketahui mati pada 16 Maret lalu. Pemilik anjing tersebut mengatakan bahwa dia tidak mengizinkan anjingnya diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Anjing tersebut telah menjalani pemeriksaan pada bulan lalu dengan hasil tes ‘lemah positif’. Namun, dari dua tes lanjutan yang dilakukan pada 12 dan 13 Maret, ia dinyatakan negatif dan diizinkan pulang.

Pemilik anjing tersebut adalah seorang wanita pengusaha berusia 60 tahun bernama Yvonne Chow Hau Yee. Dia diketahui terinfeksi virus corona pada akhir Februari. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Yvonne dinyatakan pulih dan diizinkan pulang pada 8 Maret lalu.

WHO sebelumnya mengatakan bahwa anjing ini menjadi satu-satunya anjing yang diketahui mengidap COVID-19.

WHO mengatakan “meskipun ada satu anjing yang terinfeksi di Hong Kong, sampai saat ini belum ada bukti bahwa seekor anjing, kucing atau hewan peliharaan lainnya dapat menularkan COVID-19.”

Kisah mengharukan dokter Handoko

Di Indonesia, sosok dokter Handoko Gunawan ramai diperbincangkan di media sosial. Dokter berusia 80 tahun itu merupakan dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Graha Kedoya Jakarta Barat.

Banyak warga memuji dedikasinya membantu menangani pasien positif COVID-19 di tanah air meski sudah memasuki usia senja.

Dari informasi yang beredar, dokter Handoko Gunawan kini dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Jakarta akibat kelelahan bertugas menangani pasien virus corona.

“Dr. Handoko Gunawan saat ini sudah dalam penanganan RS dan staf medis yang kompeten. Dr. Handoko dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik (tentunya komunikasi dibatasi),” tulis pihak keluarga dr. Handoko seperti dikutip dari Liputan 6.

Kisah mengenai dr. Handoko beredar lewat Noviana Kusumawardhani di Facebook. Dokter Handoko sebenarnya telah diminta oleh keluarga untuk tidak ikut menangani pasien virus corona di tanah air, namun sang dokter tetap semangat membantu pasien COVID-19 untuk sembuh.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yang handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80. Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi," ujar Noviana lewat pesan kepada detikcom, Rabu (18/03).

Noviana juga mengatakan agar orang-orang mulai menebar berita postif yang menebar semangat, alih-alih terus menebar ketakutan. Karena dedikasinya yang luar biasa, banyak warga suarakan dukungan dan doa bagi dr. Handoko.

Facebook beri bonus bagi karyawan

Aksi dermawan dilakukan oleh Facebook di tengah wabah COVID-19 yang saat ini telah menjadi pandemi global.

Perusahaan jejaring sosial tersebut memberikan bonus sebesar 1.000 dolar AS atau setara dengan Rp 15 juta kepada setiap karyawannya di tengah wabah COVID-19

Bonus ini dimaksudkan untuk membantu karyawan yang bekerja dari jarak jauh dengan biaya tambahan, seperti mempersiapkan tempat kerja dari rumah atau biaya perawatan anak.

Informasi terkait pemberian bonus ini pertama kali dilaporkan oleh The Information yang mengutip memo internal yang dikirim oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg pada hari Selasa (17/03).

Facebook memiliki sekitar 45.000 karyawan di seluruh dunia. Bonus sebesar 1.000 dolar AS ini hanya akan diberikan bagi karyawan tetap yang bekerja penuh waktu dan bukan pegawai kontrak, demikian menurut sumber yang mengetahui perihal pemberian bonus ini.

Sebelumnya, Facebook mengatakan bahwa mereka akan tetap membayar upah reguler bagi pegawai yang bekerja sebagai petugas kebersihan dan pekerja kafetaria, meskipun jam kerja mereka berkurang.

Pegawai restoran dapat uang tip Rp 143 juta dari pasangan anonim

Di Amerika Serikat, pegawai sebuah restoran terkenal di Houston mendapatkan tip senilai 9.400 dolar AS atau setara dengan Rp 143 juta dari pelanggan tetap yang ingin membantu mereka selama penutupan akibat wabah COVID-19.

Pasangan pelanggan itu datang untuk makan malam di restoran bernama Irma’s southwest pada Senin (16/03), setelah tahu bahwa semua restoran di kawasan itu akan ditutup dan hanya menawarkan pembelian makanan untuk dibawa pulang, kata pemilik restoran Louis Galvan kepada CNN.

“Kami sangat tidak menyangka. Mereka meninggalkan tip untuk seluruh pegawai dapur dan pelayan,” ujar Galvan.

Pasangan tersebut meninggalkan uang sebesar 1.900 dolar AS dalam bentuk tunai dan memberikan tip lain senilai 7.500 dolar AS melalui kartu kredit milik mereka. Galvan mengatakan pasangan tersebut tidak ingin diketahui identitasnya. Ia menyebut bahwa jumlah makanan yang sebenarnya perlu mereka bayar hanyalah 90,12 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 juta.

Hong Kong gunakan gelang elektronik awasi warga

Hong Kong menggunakan gelang elektronik dalam rangka menegakkan karantina dan mengurangi penyebaran virus corona.

Gelang tersebut terhubung ke aplikasi ponsel pintar dan digunakan untuk memastikan warga benar-benar tinggal di dalam rumah.

Terhitung mulai tanggal 19 Maret, Hong Kong akan menempatkan semua penumpang yang datang dari luar negeri untuk dikarantina dan mendapatkan pengawasan medis selama dua minggu. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran wabah COVID-19.

Pemerintah Hong Kong mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 60.000 gelang elektronik yang dapat digunakan.

gtp/ae (dari berbagai sumber)