1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kata Pemerintah soal Mencegah Mutasi Baru Corona dari Afsel

Detik News
27 November 2021

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendesak pemerintah membatasi perjalanan terhadap Afrika Selatan dan negara-negara lain yang teridentifikasi varian baru Corona B.1.1.529. Apa kata pemerintah?

https://p.dw.com/p/43YzN
Suasana pandemi COVID-19 di Johannesburg, Afrika Selatan
Suasana pandemi COVID-19 di Johannesburg, Afrika SelatanFoto: Denis Farrell/AP/dpa/picture alliance

Tanggapan pemerintah terkait desakan penutupan pintu dari Afrika Selatan itu datang dari juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati. Adita menyebut hal tersebut perlu ditanyakan kepada Kementerian Luar Negeri.

"Perlu ditanyakan dulu ke Kemenlu," ujar Adita kepada detikcom, Jumat (26/11/2021).

Sementara itu, Plt Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah menyebut pemerintah perlu mengikuti perkembangan terkait varian ini. Pendapat para pakar tentu diperlukan.

"Pemerintah mengikuti perkembangan ini dan tentunya para pakar yang akan bisa memberikan pertimbangan, berdasarkan kajian ilmiah dan data saintifik atas langkah-langkah apa yang perlu dilakukan," jelas Teuku.

Diperlukan tindakan sesegera mungkin

Sufmi Dasco Ahmad meminta Kemenkes segera melakukan penelitian, mencari informasi dan data yang akurat tentang varian Corona B.1.1.529. Selain itu, pemerintah juga didesak segera membatasi perjalanan terhadap Afrika Selatan.

"Saya pikir hal ini penting untuk dilakukan sebagai upaya tindakan pencegahan, mitigasi, dan melindungi rakyat Indonesia dari varian virus baru COVID-19," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).

Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, varian baru ini dapat bermutasi dua kali lipat lebih banyak daripada jumlah mutasi pada varian Delta.

Bisa menjadi salah satu mutasi paling buruk

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan varian baru jenis B.1.1.529 memiliki protein yang berbeda dengan virus Corona sebelumnya, yang menjadi dasar pembuatan vaksin COVID-19 saat ini.

Dikatakan mutasi yang ada dalam varian ini akan membuat virusnya tidak bisa dikekang dengan respons antibodi dari vaksin atau juga kekebalan tubuh bagi yang pernah divaksinasi. Menurut UKHSA, mutasi yang ada juga membuat varian ini lebih cepat menyebar.

Para pejabat menggambarkan varian tersebut memiliki kemampuan mutasi dua kali lebih besar dibandingkan varian Delta dan bisa menjadi salah satu "yang paling buruk".

"Yang kita ketahui adalah tingginya angka mutasi, kemungkinan dua kali lebih tinggi dari apa yang kita lihat pada varian Delta," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid. (Ed: yp)

Baca selengkapnya di: DetikNews

Didesak Tutup Pintu dari Afsel Cegah Varian B.1.1.529, Ini Kata Pemerintah