1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pembunuhan Jong Nam: Malaysia Usir Duta Besar Korea Utara

6 Maret 2017

Malaysia mengusir duta besar Korea Utara Kang Chol dan memberi waktu 48 jam untuk meninggalkan negara itu. Malaysia menuntut Korut minta maaf karena mengecam penyelidikan pembunuhan Kim Jong Nam.

https://p.dw.com/p/2Ygnu
Nordkorea Botschaft in Kuala Lumpur Medien Presse Kim Jong Nam
Foto: Reuters/A.Perawongmetha

"Duta besar telah dinyatakan sebagai persona non grata," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Haji Aman. Negaranya sebelumnya menuntut Korea Utara untuk minta maaf karena mengecam penyelidikan kasus pembunuhan Kim Jong Nam.

"Malaysia akan bereaksi keras terhadap setiap penghinaan yang dilakukan terhadapnya atau setiap upaya menodai reputasinya," kata Menlu Malaysia dalam sebuah pernyataan.

Duta Besar Kang Chol "diharapkan untuk meninggalkan Malaysia dalam waktu 48 jam," demikian disebutkan dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Sabtu malam (4/3), Batas waktu akan berakhir hari Senin malam (6/3).

"Korea Utara harus belajar menghormati negara-negara lain," kata Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi.

Pengusiran itu menunjukkan bahwa Malaysia "serius memecahkan masalah ini dan kami tidak ingin dimanipulasi," tambahnya.

Kombobild Verdächtige Frauen im Fall Kim Jong Nam
Siti Aisyah (kiri) dan Doan Thi Huong (kanan) yang sudah diajukan ke pengadilan atas tuduhan pembunuhan kim Jong Nam

Korea Utara hingga kini menolak tuduhan terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, namun juga menolak penyelidikan. Sebelumnya, polisi Malaysia menolak tuntutan diplomat Korea Utara agar menyerahkan tubuh Jong Nam untuk dibawa pulang.

Dubes Korea Utara Kang Chol juga menuduh penyelidikan itu bermotif politik dan menyatakan Malaysia bersekongkol dengan "kekuatan musuh" untuk menentang Korea Utara..

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menanggapi, pernyataan duta besar Korea Utara secara diplomatis sangat "kasar". Malaysia kemudian menuntut permohonan maaf sampai batas waktu 28 Februari, namun tidak ada indikasi Korea Utara bermaksud memenuhi tuntutan itu.

Malaysia juga telah menarik perwakilannya dari Pyongyang dan membatalkan perjanjian bebas visa dengan Korea Utara.

Polisi Malaysia sedang mencari tujuh tersangka warga Korea Utara. Hari Jumat lalu seorang warga Korut yang ditahan dilepaskan kembali karena kurang bukti.

Polizei untersucht Flughafen in Nordkorea
Polisi Malaysia melakukan penyelidikan di bandara Internasional Malaysia di SepangFoto: picture alliance/AP-Photo/D. Chan

Dua perempuan - satu warga Indonesia dan yang lain warga Vietnam - telah digugat di pengadilan dengan tuduhan melakukan pembunuhan Kim Jong-Nam di bandara Malaysia. Rekaman CCTV bandara menunjukkan mereka mendekati Kim Jong Nam dan kelihatan seperti mengolesi wajahnya dengan kain.

Polisi mengatakan, Kim Jong Nam meninggal kurang dari 20 menit setelah serangan itu dalam perjalanan ke rumah sakit. Dari penyelidikan diketahui bahan mematikan yang digunakan adalah racun saraf VX, bahan yang tidak bisa didapat di pasar gelap. Karena itu banyak pihak menduga, agen-agen Korea Utara berada dibalik aksi pembunuhan itu.

Saat ini ada sekitar 1.000 warga Korea Utara yang bekerja di Malaysia. Korea Utara mengimpor minyak olahan, karet alam dan minyak sawit dari negara itu sedangkan Malaysia mengimpor peralatan elektronik, bahan kimia dan produk besi dan baja dari Korea Utara.

Menteri Perdagangan Malaysia Mustapa Mohamed mengatakan minggu lalu, sengketa diplomatik ini tidak akan berdampak pada ekonomi Malaysia karena volume dagang dengan Korea Utara "tidak signifikan".

hp/yf (rtr, afp, ap)