1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Kematian Pertama Akibat Flu Burung di Indonesia

20 Juli 2005

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengkonfirmasi, tes yang dilakukan pusat laboratorium WHO di Hongkong membuktikan, Iwan Siswara dan kedua putrinya yang meninggal pekan lalu, positif mengidap Virus H5N1 penyebab flu burung.

https://p.dw.com/p/CJhN
Tes penentuan jenis virus flu burung
Tes penentuan jenis virus flu burungFoto: AP

Menurut Menteri Kesehatan, hasil tes menunjukkan virus tersebut dari jenis konvensional, bukan virus baru. Karenanya tidak perlu khawatir mengenai penularan dari manusia ke manusia. Hal serupa ditegaskan dr. Wilfried Purba dari Direktorat Jendral Penanggulangan penyakit menular, Departemen Kesehatan RI.

Wilfried Purba : "Departemen Kesehatan menganggap tidak ada penularan atau belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia, jadi nggak usah panik."

Hingga saat ini, masih diteliti kemungkinan darimana ketiga korban terinfeksi virus yang mematikan itu. Pihak berwenang mengambil sampel dari 300 orang yang berhubungan dengan keluarga korban. Juga direncanakan untuk melakukan tes ekstensif terhadap hewan pada jarak radius 20 km dari kediaman korban dan rumah pemotongan hewan yang terinfeksi. Wilfried Purba dari Departemen Kesehatan mengingatkan agar masyarakat tidak usah terlalu khawatir mengkonsumsi daging dan telur, asal dimasak dengan baik. Jika tidak perlu, masyarakat juga tidak usah datang ke peternakan hewan. Ia mengingatkan, dengan kasus flu burung ini pihak peternak seharusnya lebih memperhatikan soal kebersihan.

Wilfried Purba: "Sebenarnya lebih bagus kepada peternak-peternak ayam, babi, mereka melakukan suatu kebersihan diri lah. Misalnya pake gloves, sarung tangan, kemudian kalau abis masuk dari kandang ya cuci tangan, mandi, gitu. Operating procedure-nya kan begitu dari dulu. Cuma mereka kadang-kadang suka lupa. Trus kotorannya dikumpulkan, dibersihkan."

Perwakilan organisasi kesehatan dunia WHO di Jakarta Georg Petersen kepada BBC mengatakan, perlu dilakukan penelitian mendalam. Ia menambahkan, di negara lain sumber infeksi seringkali tidak langsung diketahui.

Avian Influenza atau flu burung, muncul di Asia akhir tahun 2003 dan sejauh ini telah menewaskan 40 orang di Vietnam, 12 di Thailand dan empat di Kamboja. Di Indonesia, kasus pertama infeksi terhadap manusia dilaporkan bulan lalu, menimpa seorang pekerja peternakan ayam. Tetapi ia tidak menunjukkkan gejala-gejala flu burung dan tetap sehat. Departemen Pertanian melaporkan, penyebaran secara sporadis virus H5N1 di Indonesia sejak akhir 2003, telah membunuh lebih dari sembilan juta unggas di 21 propinsi.