1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kanselir Merkel di Ukraina

22 Juli 2008

Senin (21/07) Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan minat Jerman untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan politik dengan Ukraina. Sekaligus mengimbau penyelesaian secepatnya krisis politik di negeri itu.

https://p.dw.com/p/EhTy
Presiden Ukraina Viktor Yushchenko (kiri) bersama Kanselir Angela Merkel sesudah pembicaraan pada hari Senin (21/07).Foto: AP

Ukraina agak kecewa. Mereka sebenarnya berharap, Kanselir Merkel membawa lebih dari sekedar perjanjian-perjanjian berikutnya. Misalnya data-data dan perspektif yang konkrit. Sebab hubungan kedua negara dinilai cukup baik.

Terutama di bidang ekonomi, PM Tymoshenko memuji kerjasama yang berfungsi dengan sangat baik. Apa lagi di bidang investasi langsung, Jerman berada jauh di depan. Hal itu dibenarkan oleh Kanselir Merkel dengan mengatakan:

"Kita punya hubungan bilateral yang sangat baik dan kami ingin terus meningkatkannya. Masih ada potensi untuk itu."

Jerman ingin dan akan mendukung kebijakan pembaruan dan pendekatan ke barat yang dilakukan Ukraina. Ini ditegaskan oleh Angela Merkel dalam lawatan pertamanya ke Kiev sebagai kanselir Jerman. Tetapi proses itu tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Kata Merkel selanjutnya:

"Saya katakan kepada presiden, saya bukan orang yang selalu mau menjanjikan sesuatu yang nantinya mungkin tidak dapat dipenuhi. Maksud saya, soal-soal praktis seperti pendekatan dan keterikatan Ukraina pada Eropa, memang harus ditingkatkan, tetapi tidak ada keanggotaan secara otomatis."

Kanselir Merkel mendukung pendekatan secara perlahan-lahan. Pada UE akan diupayakan perjanjian asosiasi yang melebihi sekedar kerjasama erat. Tetapi itu sama sekali bukan jalan langsung untuk menjadi anggota.

Presiden Viktor Yushchenko berupaya keras untuk menunjukkan rasa puas. Guna membuktikan, bahwa Ukraina tidak akan datang dengan tangan hampa, dibeberkannya sekali lagi kelebihan Ukraina yang telah berhasil memberlakukan dan menghayati demokrasi. Ukraina juga merupakan negara transit yang penting untuk minyak dan gas. Presiden Yushchenko mengemukakan:

"Saya hendak mengemukakan sejujurnya, bahwa dalam dua tahun terakhir kami telah meraih kemajuan sangat besar dalam dialog yang tidak mudah, tetapi dilakukan dengan sangat teliti. Dialog, dengan semua mitra UE dan tentunya dengan Jerman."

Kondisi politik dalam negeri Ukraina diwarnai dengan konflik antara kubu yang pro barat dan kubu yang pro Rusia. Ditambah lagi dengan adu kekuatan antara Presiden Viktor Yushchenko dan PM Yulia Tymoshenko.

Satu hal ditegaskan oleh Kanselir Merkel di Kiev. Yaitu bahwa ia berharap Ukraina berbuat lebih banyak lagi daripada sekedar berusaha ingin jadi anggota. Merkel menginginkan kelanjutan reformasi. Upaya serius untuk mengatasi krisis politik dalam negeri Ukraina, guna dapat mengemban tugas-tugas baru. Dan di jalan itu, Jerman dikatakannya akan membantu Ukraina. Ini adalah politik yang real, sehingga memang hanya sedikit saja dari yang sebenarnya diharapkan oleh Ukraina. (dgl)