1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kanselir Austria Sebastian Kurz Diusut Kejaksaan

7 Oktober 2021

Pimpinan Austria Sebastian Kurz diselidiki kejaksaan atas tuduhan menggunakan dana negara untuk membayar media dan memastikan liputan positif tentang pemerintahannya. Kurz membantah tuduhan itu.

https://p.dw.com/p/41OZO
Sebastian Kurz ketika menghadiri KTT Uni Eropa di Slovenia, 5 Oktober 2021
Sebastian Kurz ketika menghadiri KTT Uni Eropa di Slovenia, 5 Oktober 2021Foto: Luka Dakskobler/SOPA Images via ZUMA Press Wire/picture alliance

Kejaksaan Austria dalam rilis yang dikeluarkan hari Rabu (6/10) mengatakan, telah melakukan penggerebekan di beberapa lokasi, termasuk di dua gedung kementerian sebagai bagian dari penyelidikan. Menteri Keuangan Gernot Bluemel mengkonfirmasi ada penggeledahan di kementeriannya.

Media di Austria juga melaporkan, kantor kekanseliran juga menjadi salah satu target penggeledahan. Pihak Kejaksaan menyebutkan, kanselir Sebastian Kurz dan sembilan orang lainnya, serta tiga organisasi, sedang diselidiki atas tuduhan persekongkolan manipulasi berita.

Inti dari tuduhan tersebut adalah, antara 2016 dan 2018, "sumber daya dari kementerian keuangan digunakan untuk membiayai jajak pendapat yang dimanipulasi, sebagian untuk melayani kepentingan politik partai secara eksklusif". Periode itu adalah ketika Sebastian Kurz mengambil alih kepemimpinan partai konservatif Austria OeVP. Setelah menang pemilu, Sebastian Kurz kemudian memimpin pemerintahan dan berkoalisi dengan partai liberal kanan  FPOe.

Jaksa menuduh para tersangka "melakukan pembayaran" ke perusahaan media yang tidak disebutkan namanya sebagai imbalan untuk menerbitkan survei-survei palsu ini.

Sebastian Kurz terpilih lagi sebagai ketua partai konservatif OeVP, Agustus 2021
Sebastian Kurz terpilih lagi sebagai ketua partai konservatif OeVP, Agustus 2021Foto: HERBERT PFARRHOFER/picturedesk.com/APA/picture alliance

Kanselir bantah tuduhan

Kanselir Austria, Sebastian Kurz dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantornya mengatakan, tuduhan yang dilayangkan kepadanya "dibuat-buat", dan pecakapan dan pesan-pesan lewat ponsel yang menjadi dasar kasus itu telah "diambil di luar konteks". Dia mengatakan yakin bahwa namanya pada akhirnya akan dibersihkan.

Pers Austria menyebut bahwa outlet media yang dimaksud adalah tabloid "Oesterreich". Tetapi kelompok yang menjalankan tabloid itu membantah semua tuduhan itu.

Presiden Austria, Alexander Van der Bellen dalam pidatonya Rabu malam (6/10) meminta para politisi untuk menghormati independensi lembaga peradilan, dan mengatakan tuduhan bahwa kejaksaan bermotif politik telah "melangkahi batas dengan cara yang tidak dapat diterima". Dia menggambarkan peristiwa hari Rabu sebagai "tidak biasa dan serius", tanpa memberikan komentar lebih lanjut.

Tuduhan-tuduhan terbaru ini menjadi tekanan baru pada partai OeVP dan pemerintahan koalisinya dengan Partai Hijau. OeVP sebelumnya sudah terlibat berbagai skandal dan menjadi sorotan media.

Christian Strache (kanan) ketika bertemu dengan "keponakan konglomerat Rusia" (tengah) di Ibiza, Mei 2019.
Christian Strache (kanan) ketika bertemu dengan "keponakan konglomerat Rusia" (tengah) di Ibiza, Mei 2019. Di sebelah kiri ketua fraksi FPOe Johann Gudenus yang bertindak sebagai penerjemah.Foto: picture-alliance/dpa/Spiegel/Süddeutsche Zeitung

Mampukah Kurz bertahan di pucuk pemerintahan?

Penyelidikan terhadap Sebastian Kurz berawal dari "Skandal Ibiza" tahun 2019. Ketika itu, Ketua Partai Liberal kanan FPOe, Christian Strache, dijebak wartawan di tempat liburannya di Ibiza, dengan mengirim seorang perempuan cantik yang mengaku keponakan konglomerat Rusia.

Dalam percakapan yang diam-diam direkam dengan kamera tersembunyi, Strache menawarkan proyek pemerintah sebagai imbalanb, jika keluarga konglomerat Rusia membantu kampanyenya dalam pemilu, dengan membayar media atau membeli perusahaan media untuk menurunkan berita-berita positif. Ketika itu, Christian Strache menjabat sebagai Wakil Kanselir sekaligus Menteri Pelayanan Sipil dan Olahraga dalam pemerintahan koalisi.

Setelah rekaman video itu dirilis media, Strache terpaksa meletakkan jabatan dan mengundurkan diri sebagai pimpinan partainya, FPOe. Sebastian Kurz ketika itu tetap bertahan sebagai kanselir dan membentuk koalisi baru dengan Partai Hijau.

Sejak skandal Ibiza, Kejaksaan Austria melakukan penyelidikan luas yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi lainnya, termasuk terhadap Menteri Keuangan Gernot Bluemel. Sebastian Kurz ketika itu juga dipanggil untuk memberi kesaksian, namun belum diperiksa sebagai tersangka. Dengan penyelidikan dan penggeledahan terbaru, posisi Sebastian Kurz di pucuk pemerintahan Austria makin terancam.

hp/as (dpa, afp)