1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Jutaan Orang Hadapi Suhu Panas Ekstrem di AS dan Kanada

12 Juli 2021

Jutaan orang di seluruh AS bagian barat dan Kanada dilanda babak baru suhu panas yang menyengat pada Minggu (11/07). Akibatnya beberapa jalan ditutup, lalu lintas kereta api dibatasi dan warga diminta evakuasi.

https://p.dw.com/p/3wLo2
Bulan Juni terpanas yang pernah dicatat di Amerika Utara
Bulan lalu adalah bulan Juni terpanas yang pernah tercatat di Amerika UtaraFoto: Mario Tama/Getty Images

Amerika Serikat bagian barat dilanda suhu panas pada Minggu (11/07). Beberapa jalan ditutup, lalu lintas kereta api dibatasi dan evakuasi diberlakukan di beberapa kota.

Di Kanada, kebakaran hutan terus menyebar, termasuk 50 kebakaran lagi yang terjadi dalam dua hari terakhir. Pemerintah mengumumkan langkah-langkah darurat baru yang bertujuan untuk mencegah kebakaran lebih lanjut.

Kondisi terik melanda sebagian besar pesisir Pasifik dan pedalaman seperti tepi barat Pegunungan Rocky selama akhir pekan.

"Gelombang panas yang berbahaya akan memengaruhi sebagian besar AS bagian barat, dengan suhu yang mungkin memecahkan rekor," kata layanan Cuaca Nasional di situs webnya pada Minggu (11/07).

Sementara ahli meteorologi Kanada memperkirakan suhu tertinggi mendekati 90 derajat Fahrenheit (32 derajat Celcius) di beberapa bagian Kanada barat, jauh di atas suhu musiman.

Las Vegas pada Sabtu (10/07) menyamai rekor sepanjang masa yakni 117 derajat Fahrenheit (47 derajat Celcius), menurut National Weather Service (NWS). Suhu itu pernah tercatat sekali pada tahun 1942 dan tiga kali lainnya sejak tahun 2005.

Namun, pada Minggu (11/07) diperkirakan suhunya turun beberapa derajat, sementara Death Valley, California yang sering menjadi tempat terpanas di negara itu, menuju suhu 126 derajat Fahrenheit (52 derajat Celcius). 

Suhu di Death Valley menunjukkan 54 derajat Celcius
Seorang warga berpose di sebelah termometer yang menunjukkan suhu 54 derajat Celsius) di Pusat Pengunjung Furnace Creek di Taman Nasional Death Valley pada 17 Juni 2021Foto: Patrick T. Fallon/AFP

Perkiraan cuaca menyebut bahwa suhu panas yang berlebihan bisa terjadi di beberapa pusat kota lainnya termasuk kota selatan Phoenix dan San Jose, pusat industri teknologi Silicon Valley di selatan San Francisco.

Cuaca panas yang terjadi selama akhir pekan ini mengikuti gelombang panas sebelumnya yang melanda Amerika Serikat bagian barat dan Kanada pada akhir Juni.

Kondisi terik memecahkan rekor suhu harian sepanjang masa selama tiga hari berturut-turut di provinsi British Columbia, Kanada.

Suhu yang memanas

Menteri Transportasi Kanada Omar Alghabra pada Minggu (11/07) mengumumkan langkah-langkah darurat baru yang bertujuan untuk mencegah kebakaran hutan lebih lanjut di wilayah yang kering, termasuk langkah-langkah membatasi lalu lintas kereta api.

Kereta api adalah penyebab umum kebakaran hutan, sering kali karena perangkat penahan percikan apinya tidak dirawat dengan baik.

Beberapa jalan raya dan jalan tol di daerah itu ditutup karena risiko kebakaran hutan di sebagian besar provinsi itu dianggap "ekstrem". Warga di beberapa kota dan daerah diminta mengevakuasi diri.

Pemerintah Kanada telah mengirim penyelidik ke kota Lytton, 250 km timur laut Vancouver, untuk melihat apakah kereta barang yang melintas mungkin menjadi penyebab kebakaran akhir Juni yang menghancurkan 90 persen kota itu.

Jumlah korban tewas secara keseluruhan di British Columbia belum diketahui tetapi diperkirakan mencapai ratusan.

Hingga Minggu (11/07) pagi, jumlah kebakaran hutan di British Columbia terus meningkat, mencapai 298, kata pihak berwenang.

Di negara bagian Oregon AS, kebakaran meningkat lebih dari tiga kali lipat antara Jumat hingga Minggu, melahap lebih dari 100.000 hektar, menurut Dinas Kehutanan AS.

Bulan lalu adalah bulan Juni terpanas yang pernah dicatat di Amerika Utara, menurut data yang dirilis oleh layanan pemantauan iklim Uni Eropa. 

Aktivitas manusia telah mendorong kenaikan suhu global, memicu badai yang semakin ganas, gelombang panas yang ekstrem, kekeringan, dan kebakaran hutan.

Organisasi Meteorologi Dunia dan Kantor Meteorologi Inggris mengatakan pada Mei ada kemungkinan 40 persen suhu global rata-rata tahunan untuk sementara melampaui 1,5 derajat di atas suhu pra-industri dalam lima tahun ke depan.

Enam tahun terakhir, termasuk tahun 2020, adalah enam tahun terpanas yang pernah tercatat.

pkp/hp (AFP, Reuters)