1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jet Tempur TNI Hadang Pesawat Ethiopia

15 Januari 2019

Sebuah pesawat kargo asal Ethiopia dipaksa mendarat di Batam usai memasuki ruang udara Indonesia tanpa izin. Maskapai berdalih hukum internasional membenarkan penerbangan transit tanpa izin negara tuan rumah.

https://p.dw.com/p/3BYS9
Äthiopien Addis Abeba Ethiopian Airlines Flugzeug
Foto: Reuters/A. Dalsh

Dua pesawat tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara menghadang sebuah pesawat angkut milik maskapai Ethiopian Airlines lantaran memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin. Pesawat tersebut dipaksa mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (14/1)

Pesawat bernomor penerbangan ETH 3728 itu sedianya terbang dari Addis Ababa menuju Hong Kong. Namun pilot melakukan pemberhentian tak terjadwal di Singapura untuk menjalani perawatan pada mesin pesawat.  Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Novyan Samyoga mengatakan pihaknya menyita pesawat Boeing Co 777 Cargo tersebut selama pemeriksaan.

Baca juga:Cina Demonstrasikan Jet Siluman J-20 

Berdalih sesuai konvensi internasional

Manajemen Ethiopian Airlines mengatakan pilot tidak melanggar ketentuan ketika memasuki ruang udara Indonesia. "Pesawat melintasi wilayah Indonesia sesuai dengan artikel 5 ICAO Chicago Convention menyangkut penerbangan tak terjadwal bisa melintasi ruang udara negara sahabat tanpa izin," begitu bunyi jawaban tertulis maskapai kepada Reuters.

Maskapai pelat merah Ethiopia itu mengklaim sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak TNI Angkatan Udara. Adapun para kru dan awak kapal saat ini beristirahat di hotel sebelum melanjutkan penerbangan mereka.

Pasal kelima Konvensi Penerbangan Sipil Internasional di Chicago memang mengizinkan pesawat asing melintasi ruang udara negara mitra, namun juga memberikan wewenang pada tuan rumah untuk meminta pesawat agar mendarat.

Menurut laporan Kompas, pemeriksaan sementara oleh petugas TNI terhadap isi kargo diakhiri tanpa temuan barang ilegal. "Proses pemeriksaan masih berjalan, bahkan hari ini pihak masakapai Ethiopian Airline tiba di Batam untuk memberikan keterangan," kata Jurubicara Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) Letnan Angger, Selasa (15/1).

Baca juga: Indonesia Resmi Beli 11 Jet Tempur Rusia

Pilot pesawat yang berkewarganegaraan Kanada mengaku tidak tahu rute penerbangan melintasi ruang udara Indonesia. Kepada Kompas dia mengaku membawa mesin yang dipesan untuk dibawa ke Hongkong. Kepala Bandara Hang Nadim, Suwarso, mengklaim pesawat terbang rendah saat melintasi udara Sumatera dan sebab itu terdeteksi radar TNI AU.

Ketika dihubungi oleh otoritas navigasi udara (AirNav) Indonesia, pilot tidak bisa menyebutkan izin terbang atau Flight Clearence. Setelah prosedur itu, baru kemudian Komando Pertahanan Udara Nasional memerintahkan dua jet tempur untuk menyergap pesawat di kawasan udara Riau,b dan memaksanya mendarat.

rzn/as (rtr, kompas, tribun)