1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Sediakan Lebih Banyak Pancuran Air Minum Gratis

Helen Whittle
20 Agustus 2022

Pemerintah Jerman umumkan rencana tambah pancuran air minum di ruang publik guna ringankan dampak perubahan iklim yang dirasakan warga dan mengurangi pemakaian botol plastik.

https://p.dw.com/p/4Fmzq
Ilustrasi seorang anak minum dari pancuran air
Ilustrasi seorang anak minum dari pancuran airFoto: Petra Schneider/IMAGO

Di sebuah pancuran air minum di luar pusat perbelanjaan Distrik Gesundbrunnen di Berlin, terlihat orang-orang berhenti untuk mengisi ulang botol plastik kosong, membasahi wajah, dan merendam sapu tangan mereka pada suatu sore yang terik.

Dalam perjalanan ke stasiun kereta bawah tanah, Uwe, warga Berlin berusia 55 tahun, bersandar untuk sekadar meneguk air. "Akan lebih baik jika ada lebih banyak pancuran air minum, panas ini tak tertahankan dan akan semakin panas," kata Uwe.

Pada 10 Agustus 2022, kabinet Jerman menyetujui rancangan undang-undang untuk memasang lebih banyak pancuran air minum di kota-kota dan kota madya di Jerman. Jika RUU ini disetujui oleh Bundestag, pemerintah daerah nantinya wajib menyediakan akses air minum gratis di ruang-ruang publik.

"Jika pemerintah kota bertindak sekarang juga, mereka akan memberikan kontribusi penting bagi kesehatan, dan yang lebih penting lagi, melindungi warga dari sengatan panas," ujar Menteri Lingkungan Steffi Lemke.

Rancangan undang-undang tersebut menyatakan bahwa air mancur harus dipasang di tempat-tempat yang secara teknis layak dan sesuai. Ini tentu disambut baik oleh Julian Fischer dari organisasi lingkungan nonpemerintah "A Tip: Tap".

"Di Jerman kita punya air keran berkualitas tinggi dan sangat disayangkan bahwa orang membeli begitu banyak air kemasan dan kemudian membuang botolnya, jadi banyak sampah," ujar Fischer kepada DW.

Organisasi lingkungan Deutsche Umwelthilfe memperkirakan ada sekitar 2 juta botol plastik sekali pakai yang digunakan di Jerman setiap jam. Ini berarti ada lebih dari 47 juta botol plastik per hari atau 17,4 miliar per tahun. 

Pancuran air minum di Spanyol
Jerman berusaha meniru negara-negara Eropa selatan seperti Spanyol, di mana meminum air dari pancuran air minum adalah hal biasaFoto: Westend61/IMAGO

"A Tip: Tap" selama ini giat berkampanye agar warga punya lebih banyak akses ke air ledeng untuk membantu mengurangi penggunaan botol plastik. Salah satu kampanyenya termasuk program Refill Initiative, di mana masyarakat bisa dengan gratis mengakses air keran di toko, kafe, dan apotek yang berpartisipasi dalam program itu.

Saat ini diperkirakan ada 1.300 pancuran air minum di seluruh Jerman, menurut Kementerian Lingkungan Federal. Rencana pemerintah adalah memasang 1.000 air mancur baru, tapi tidak ada mandat khusus mengenai jumlah atau lokasi pastinya.

"Akan sangat bagus apabila semua orang memiliki akses yang lebih baik ke keran air bersih, utamanya bagi orang-orang yang memiliki lebih sedikit uang atau, misalnya, bagi keluarga yang pergi ke taman bermain dan perlu mengisi ulang botol air mereka," kata Fischer.

Berlin jadi yang terdepan

Pada tahun 2018, pemerintah Berlin yang terdari dari koalisi partai berhaluan kiri-tengah SPD, Partai Hijau dan Partai Kiri, menjadi anggota asosiasi internasional Komunitas Biru. Awalnya didirikan di Kanada, gerakan global ini sekarang berusaha untuk menghentikan privatisasi air dan mempromosikan akses terhadap air sebagai hak asasi manusia yang fundamental.

Saat ini terdapat 201 pancuran air minum publik di Berlin, dengan dua air mancur baru yang akan segera beroperasi.

"Di Berlin, kami berada di depan kurva," ujar Stephan Natz, juru bicara Berliner Wasserbetriebe, otoritas air terbesar di Jerman yang memasok air minum untuk 3,8 juta orang di ibu kota.

Otoritas ini bertanggung jawab atas pemasangan dan pemeliharaan pancuran air minum di Berlin, yang beroperasi dari April hingga Oktober, termasuk pengujian laboratorium bulanan untuk memantau kualitas air.

"Desain air mancur yang pada dasarnya tanpa kontak memastikan kebersihannya. Tidak ada kontak antara air dan keran yang terus-menerus menyemburkan air, artinya aliran air tetap dingin untuk membantu mencegah penyebaran bakteri," kata Natz. 

"Ada pemilik anjing yang mengangkat anjingnya agar bisa minum dari air mancur, kemarin berita lokal memfilmkan seekor burung gagak minum dari air mancur. Saya bahkan pernah melihat sekawanan lebah minum dari sana!"

Musim panas lebih menyengat di perkotaan

"Harus ada lebih banyak kesadaran tentang nilai air, di Berlin, hujan yang turun sangat sedikit dan lebih sedikit lagi," kata Jochen Rabe, direktur pelaksana lembaga nonprofit yang bergerak di sektor air, Kompetenzzentrum Wasser Berlin. Lembaga ini mempromosikan ilmu pengetahuan, penelitian dan pengembangan di bidang pengelolaan air di wilayah perkotaan.

"Apakah ada cukup pancuran air? Tidak. Dalam perencanaan kota Anda berbicara tentang kota 15 menit -- ketika (udara) benar-benar panas dalam gelombang panas, harus ada pancuran air atau setidaknya akses ke air gratis dalam waktu maksimal 10 menit, terutama untuk orang tua dan orang yang rentan, yang bisa mengalami dehidrasi dalam waktu cukup cepat," katanya.

Selain memasang lebih banyak pancuran air minum, Rabe mengatakan bahwa yang harus juga dilakukan adalah memberikan informasi yang mudah diakses publik tentang di mana lokasinya.

"Kami baru saja memulai kampanye untuk mendaftarkan semua pancuran air minum publik di Jerman ke OpenStreetMap," kata Julian Fischer.

Masalah lainnya, kata Fischer, adalah minimnya aksesibilitas air mancur bagi pengguna kursi roda. Dari sekitar 200 keran air minum di Berlin, hanya sekitar puluhan yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda.

"Akses ke air minum harus dibuat semudah mungkin untuk semua orang di Jerman," kata Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Steffi Lemke.

ae/hp