1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Jerman dan Ketakutan Nasional akan Utang

Nicolas Martin
13 Desember 2023

Berutang atau berhemat? Demikian perdebatan sengit di media Jerman belakangan ini. Seberapa besar utang negara ini dan kapan utang bisa menjadi berbahaya bagi negara?

https://p.dw.com/p/4a6RI
Gambar ilustrasi mata uang euro
Gambar ilustrasi mata uang euroFoto: Wolfilser/Zoonar/picture alliance

Utang, tumpukan utang, beban utang. Beberapa waktu belakangan ini media Jerman ramai membicarakan topik yang menjadi ketakutan besar negara ini. Sementara media luar melihat ketakutan ini secara berbeda. Jerman punya banyak masalah, tapi bukan tentang utang, tulis majalah bisnis Inggris, The Economist.

Diskusi tersebut dipicu oleh keputusan Mahkamah Konstitusi Federal yang menyatakan pinjaman utang sebesar 60 miliar euro dalam anggaran belanja pemerintah tidak sah. Sejak itu, terjadi kekurangan anggaran untuk investasi dan pemerintah federal pun terpaksa menyesuaikan anggaran untuk tahun 2024.

Kini yang menjadi pertanyaan di pemerintah Jerman adalah: Apakah Jerman harus terus berutang dan tidak lagi mengerem utang atau haruskah negara ini berhemat? 

Kapan utang membahayakan negara?

Ada ketakutan bahwa utang negara dapat membahayakan Jerman. Namun kapan hal tersebut terjadi? Jawaban sederhananya adalah: Setiap kali utang tersebut merugikan negara.

Dampaknya akan sangat terasa apabila lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat (AS), yakni S&P, memberikan penilaian buruk terhadap pemerintah Jerman. S&P dianggap sebagai lembaga pemeringkat terbesar dan mungkin paling berpengaruh di dunia, mengungguli Moody's dan Fitch, keduanya juga berasal dari AS.

Keputusan yang diambil oleh tim S&P dapat berdampak pada seluruh negara. Evaluasi mereka, yang juga dikenal sebagai pemeringkatan atau kelayakan kredit, menentukan kapan suatu negara dinyatakan bangkrut dan berapa besar biaya utang baru. Semakin buruk peringkatnya, semakin mahal biaya untuk berutang.

Tingkat utang juga berperan dalam menentukan peringkat, kata pimpinan S&P Christian Esters dari kepada DW. Namun yang paling penting bagi S&P adalah utang yang diukur dengan produk domestik bruto. Dengan angka 66%, Jerman relatif jauh di bawah dari negara-negara lain. Negara seperti Amerika Serikat atau Jepang memiliki tingkat utang yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan output perekonomian mereka. 

Ukuran yang juga lebih sering digunakan dalam pembahasan adalah total utang publik. Ini dikenal dengan nama: Jam Utang Di sini angka-angkanya telah berputar sejak tahun 1950 dan hanya menuju ke satu arah. Total utang Jerman saat ini mencapai 2,5 triliun euro. Di Zona Euro, Jerman berada di peringkat ketiga pengutang terbesar setelah Prancis dan Italia. Namun bagi Ester dari S&P, total utang suatu negara bukanlah angka yang relevan.

Utang nasional per kapita juga terkadang disebutkan dalam diskusi. Di Jerman saat ini jumlahnya lebih dari 31.000 euro per penduduk. Namun, hal ini tidak berperan utama dalam penilaian kelayakan kredit. Negara-negara di kawasan utara sering kali tampak memiliki utang yang jauh lebih besar dibandingkan negara-negara berkembang yang berpenduduk padat. Namun membandingkan negara miskin dan negara kaya adalah hal yang menyesatkan, kata Esters.

Faktor lain untuk kelayakan kredit

Secara keseluruhan, utang negara hanyalah salah satu aspek dalam menilai kelayakan kredit. "Ada sejumlah faktor lain, seperti biaya bunga untuk rumah tangga." Semakin tinggi suku bunga, semakin mahal utangnya. Besarnya tingkat bunga juga bergantung pada inflasi. Jika inflasi tinggi, bank sentral berusaha mengatasinya dengan suku bunga tinggi. "Inflasi adalah salah satu faktor yang menentukan efektivitas dan kredibilitas kebijakan moneter."

Dalam hal inflasi, jika dibandingkan di tingkat internasional, Jerman berada di posisi tengah. Inflasi global kembali meningkat sedikit dalam beberapa tahun terakhir. Namun jika dibandingkan dengan tahun 1980-an dan 90-an, angka ini masih moderat.

"Inflasi yang tinggi juga dapat mengakibatkan hilangnya daya beli dan berkurangnya daya saing internasional,” kata Esters, mengacu pada kelayakan kredit. Inflasi adalah "variabel penting” untuk menentukan peringkat pemerintah suatu negara.

Namun faktor politik juga menentukan siapa yang harus membayar berapa banyak untuk utang baru, kata Esters. "Penting untuk ditekankan bahwa kita tidak hanya memperhitungkan faktor fiskal. Beberapa tahun terakhir khususnya telah menunjukkan bahwa prediktabilitas dan stabilitas institusi memainkan peran penting. Negara-negara dapat mengalami krisis utang karena institusi politik negaranya lemah." 

Menurut S&P, utang pemerintah global meningkat rata-rata sekitar 8 persen PDB sejak pandemi corona. Hal ini, pada gilirannya, juga meningkatkan tekanan terhadap anggaran nasional, terutama pada saat tingkat suku bunga tinggi seperti yang terjadi saat ini.

"Sebagian besar pendapatan pemerintah harus dibelanjakan untuk (pembayaran) bunga. Hal ini membatasi fleksibilitas fiskal yang tersisa, misalnya untuk bereaksi terhadap guncangan atau krisis di masa depan," kata Esters.

Masyarakat Jerman masih menabung

Namun, utang nasional yang tinggi tidak serta-merta menyebabkan rendahnya cadangan dana untuk rumah tangga swasta. Masyarakat Jerman, misalnya, masih menabung dalam jumlah yang cukup besar.

Meskipun terbentuk utang yang sangat besar dalam beberapa tahun terakhir untuk paket bantuan corona, restrukturisasi ekonomi, dan perang Ukraina, di S&P terdapat lebih banyak perubahan positif dalam peringkat kredit pada tahun 2023.

Namun Ester memperkirakan ke depan, segalanya akan tampak berbeda. "Kami memperkirakan akan ada lebih banyak perubahan peringkat negatif dibandingkan positif dalam satu hingga dua tahun ke depan.” Namun, ini lebih ke risiko politik dan bukannya masalah tumpukan utang yang penting bagi pembangunan.

Ester bersikap positif terhadap Jerman meskipun ada kemungkinan timbulnya utang baru. Ia merujuk pada tahun 2010, ketika beban utang Jerman jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini, yaitu sebesar 80% dari PDB. Bahkan saat itu, kelayakan kredit Jerman tidak diragukan dan peringkatnya tetap di AAA, atau peringkat terbaik.

ae/hp

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Daftarkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.