Jepang Mulai Musim Perburuan Paus
Musim panas di belahan selatan dunia, musim perburuan paus oleh armada kapal nelayan Jepang di kawasan Antartika juga dimulai. Perburuan paus komersial dilarang, tapi Jepang berkilah, itu untuk penelitian ilmiah.
Kedatangan dirahasiakan
Tanggal kedatangan armada kapal penangkap paus selalu dirahasiakan. Kantor berita Kyodo melaporkan, tindakan itu terkait kecemasan dinas perikanan Jepang atas aksi protes sebagian secara radikal dari kelompok anti penangkapan paus seperti Sea Shepherd.
Armada Pemburu Angkat Sauh
Armada tiga kapal penangkap ikan diberangkatkan dari pelabuhan Shimonoseki awal bulan Desember. Tujuannya: perairan sekitar kutub selatan, kawasan perburuan paus tahunan. Jepang berencana membunuh 1.000 paus pada musim panas ini di belahan selatan bumi. Alasannya, penelitian ilmiah, tapi realitanya, semua daging paus akan mendarat di pasar ikan dan restoran.
Kapal Pabrik
Armada dua kapal pemburu dan satu kapal pengintai itu, akan bergabung dengan kapal pabrik pengolah daging paus Nisshin Maru. Target perburuan : 935 paus kerdil dan 50 paus raksasa di kawasan Antartika. Musim perburuan paus berakhir bulan Maret.
Bentrokan di Laut Lepas
Musim perburuan Paus tahun lalu, armada Jepang mencatat rekor terendah 103 paus kerdil. Penyebabnya, sebagian karena cuaca buruk dan badai, dan sebagian lagi karena gangguan para aktivis anti perburuan paus Sea Shepherd. Para aktivis melemparkan bom berbau busuk ke kapal penangkap paus, yang membalas dengan semprotan meriam air.
Pemburu dan Buruan
Kelompok pelestari lingkungan Greenpeace dan Sea Shepherd, dalam beberapa tahun terakhir terus aktif membuntuti armada kapal penangkap paus Jepang di kawasan perairan kutub selatan. Aksi protes kelompok ini menarik perhatian internasional terhadap praktek perburuan paus komersial dan sekaligus memicu kecaman dari pemburu paus, yang menuduh aktivis membahayakan jiwa manusia.
Celah Aturan
Perburuan mamalia laut raksasa ini telah dilarang sejak 1986. Tapi aturan mengizinkan perburuan untuk tujuan ilmiah dan riset. Celah hukum inilah yang dimanfaatkan Jepang, untuk terus melakukan perburuan paus. Walaupun populasi paus kini kembali stabil, beberapa jenis tetap terancam musnah.
Konsumsi Daging Paus Turun
Konsumsi daging paus jadi bagian tradisi Jepang selama beberapa abad. Sesaat setelah berakhirnya Perang Dunia II, daging lain langka, daging paus jadi salah satu makanan utama di Jepang. Sekarang, konsumsi daging paus turun drastis, dan hanya memainkan peranan kecil dalam menu makanan sehari-hari. Tambahan lagi, ada gerakan kuat di kalangan warga Jepang sendiri, menentang perburuan paus.
Perang di Laut dan di Pengadilan
Beberapa aktivis Sea Shepherd Conservation Society, seperti Paul Watson diajukan ke pengadilan terkait aksinya memprotes perburan paus. Tapi di sisi lain, negara seperti Australia juga menggugat Jepang ke mahkamah internasional PBB, dengan dakwaan menyalahgunakan celah hukum untuk perburuan paus secara komersial. Australia berharap mahkamah internasional melarang perburuan paus di musim ini.