1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jelang Pemilu Parlemen Timor Leste Masuki Masa Tenang

Nuel Costa28 Juni 2007

Kampenye Pemilu Parlemen Timor Leste berjalan lancar, meski di sana-sini masih diwarnai aksi kekerasan.

https://p.dw.com/p/CP5F
Situasi di Timor Leste
Situasi di Timor LesteFoto: AP

Dalam pemilu parlemen di Timor Leste yang akan dilaksanakan 30 Juni mendatang, 14 partai politik bertarung memperebutkan 65 kursi parlemen. Beberapa partai besar yang berpartisipasi antara lain Partai Sosial Demokrat pimpinan Mario Vegas Carascalao dan partai baru CNRT pimpinan mantan presiden Xanana Gusmao menjadi saingan terberat partai Fretilin yang saat ini berkuasa di Timor Leste.

Komisi Pemilihan Nasional Timor Leste CNE dan Pemantau Pemilu Internasional SOMET menilai Kampanye Pemilihan Parlementer Timlo sejauh ini berjalan baik, meski masih terjadi beberapa aksi kekerasan. Salah satunya adalah aksi lempar antara masyarakat di Distrik Manatuto pada hari terakhir kampanye di Dili, yang mengakibatkan 7 orang terluka. Kampanye terakhir dari 14 partai, yakni Fretilin, Undertim, dan PR mengakhiri kampanyenya di Dili, sementara yang lainnya menutup kampanyenya di distrik. Jose Luis dari Perkumpulan HAK yang tergabung dalam SOMET berkomentar : “Bila kita membandingkannya dengan Pemilihan Presiden yang diselenggarakan bulan lalu, dari segi keamanan kita menilai sukses. Selain angka kekerasan yang menurun, dan di bagian penting lain bahwa sudah ada usaha dari badan yang berkompeten seperti keamanan mengambil keputusan menginvestigasi orang yang terlibat dan mengambil kebijakan untuk mengontrol situasi, namun untuk mengatakan 100 % lancar tergantung kepada efektivitas pengadilan dan niat baik dari pimpinan Partai Politik untuk mengembangkan demokrasi.”
Namun di lain sisi SOMET menilai kelancaran pemilu akan tergantung pada kemauan politik para pimpinan partai. Kembali Jose:”Saya kira dampaknya pasti ada, karena saya juga tidak bisa menjamin bahwa hal ini 100 % dapat berjalan dengan baik. Karena hal seperti ini tergantung kepada kemauan dari para pimpinan Partai Politik. Pandangan dan misinya bagi Pemilihan itu apa. Apakah Pemilu ini sebagai kesempatan untuk merebut kursi atau sebagai moment yang penting untuk mengembangkan Demokrasi. Bila Pemilu sebagai momen untuk merebut kursi berarti hasilnya juga akan sulit untuk diterima, namun kalau visinya menganggap Pemilu sebagai kesempatan untuk mengembangkan demokrasi di negara ini, partai mana saja yang menang tidak mesalah dan menerima hasilnya karena ini diputuskan oleh masyarakat.“
Komisi Pemilihan Nasional CNE, menerima laporan dan protes tentang kampanye sebanyak 27 kasus. Berikut Juru Bicara CNE Pastor Martinho Gusmao: “Sejak kampanye pemilihan diadakan kami menerima laporan dan protes sebanyak 27. Dari 27 itu 17 telah diklasifikasi dan telah dikirim ke pengadilan untuk menjalankan proses tentang kekerasan dari yang kecil sampai yang berat. Dan belasan yang lain kami akan klasifikasi dan kirimkan langsung karena ini menyangkut administrasi, karena kadang berbicara lain sementara praktiknya lain.“
Saat ini di Timor Leste, masyarakat memasuki hari tenang untuk memasuki pemilu yang akan diselenggarakan pada 30 Juni mendatang, setelah berpartisipasi dalam kampanye yang dimulai pada sejak 26 Mei lalu. 14 partai politik akan bertarung memperebutkan 65 kursi parlemen. Beberapa partai besar yang berpartisipasi antara lain Partai Sosial Demokrat pimpinan Mario Vegas Carascalao dan partai baru CNRT pimpinan mantan presiden Xanana Gusmao menjadi saingan terberat partai Fretilin yang saat ini berkuasa di Timor Leste.