1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Siap Uji Coba Nuklir ke-6

13 April 2017

Jelang perayaan peringatan HUT ke-105 kelahiran pendiri Korut, Kim Il-sung, pada Sabtu (15/04), citra satelit menunjukkan Korea utara siap uji coba nuklir keenam. Cina berusaha redam langkah Korut.

https://p.dw.com/p/2bACD
Nordkorea Straßenszene aus Pjöngjang Vorbereitungen für die Parade
Foto: Reuters/D. Sagolj

Korea Utara tampaknya bersiap untuk melakukan uji coba nuklir keenam. Dengan itu Korea Utara berusaha unjuk gigi menentang gertakan presiden AS Donald Trump. selain mengirim armada pemukul Carl Vinson ke perairan Korea, Trump juga menegasakan belum mengesampingkan opsi militer lain guna menekan rezim di Pyongyang agar meninggalkan program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Demikian dikutip dari harian Inggris Guardian.

AS Unjuk Kekuatan Militer di Korea

Kelompok pemantau yang bermarkas di Washington,  38 North mengatakan pada hari Kamis (13/04), citra satelit dari basis ujuicoba nuklir Punggye-ri di Korea Utara menunjukkan aktivitas terus-menerus. Dari situ diduga bahwa negara tersebut "prima dan siap" untuk melakukan uji coba nuklir keenam sejak tahun 2006. "Citra satelit yang mengamati  basis uji coba nuklir Punggye-ri Korea Utara dari 12 April menunjukkan aktivitas lanjutan di sekitar Portal Utara, aktivitas baru di wilayah administrasi utama, dan beberapa personil berada di sekitar Pusat Komando," kata 38 North di situsnya.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, secara demonstratif menentang kecaman internasional yang makin menguat sejak Pyongyang melakukan serangkaian uji coba rudal awal tahun ini. Pyongyang dituding berusaha menyempurnakan senjata nuklir yang mampu menyerang daratan AS.

Persiapan perayaan besar Korut
​​​Persiapan perayaan besar Korut​Foto: Reuters/D. Sagolj

Wartawan bersiap

Pada hari Kamis, wartawan asing di Korea Utara mengatakan bahwa mereka telah diberitahu bahwa Korut mempersiapkan sebuah "acara besar dan penting". Sekitar 200 wartawan, termasuk yang berasal dari Jepang dan AS, berada di Pyongyang karena negara komunis itu akan memperingati ulang tahun kelahiran ke 105 mantan penguasa Korut, Kim Il-sung, pada hari Sabtu (15704). Sejumlah pengamat meyakini bahwa rezim tersebut berencana melakukan peluncuran rudal atau uji coba nuklir saat perayaan ulang tahun pendiri dinasti itu.

Kunjungan para wartawan bertepatan dengan eskalasi ketegangan yang signifikan setelah AS mengirim kapal induk ke semenanjung Korea, sebagai langkah untuk memperingatkan rezim tersebut agar tidak melakukan uji coba rudal atau nuklir.

Kapal induk USS Carl Vinson saat ini berlayar ke utara dari Singapura, dan dilaporkan berencana melakukan latihan dengan kapal angkatan bersenjata Jepang dalam perjalanannya menuju perairan di semenanjung Korea.

Cina coba redam Korut

Cina, satu-satunya sekutu Korea Utara menyerukan resolusi damai dan peredaan ketegangan. Sebuah surat kabar Cina terbitan hari Kamis (13/04) menulis, pilihan terbaik bagi  Korea Utara dan pemimpinnya Kim Jong Un adalah: menghentikan program nuklirnya.

"Begitu Korea Utara mematuhi saran Cina dan menghentikan kegiatan nuklir,  Beijing akan aktif bekerja untuk melindungi keamanan Korea Utara dan rezim di Pyongyang," demikian tulisan di sebuah editorial di Global Times, yang diterbitkan Partai Komunis Cina.

Jepang ketar-ketir

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggarisbawahi kekhawatiran atas kemungkinan ancaman dari Korea Utara. Ia mengatakan di hadapan parlemen di Tokyo, bahwa Pyongyang kini memiliki kapasitas untuk melakukan serangan rudal yang dilengkapi dengan gas sarin.

Sementara Presiden A.S. Donald Trump telah memperingatkan Korea Utara bahwa dia tidak akan mentolerir tindakan provokatif  dari Pyongyang. Pejabat A.S. mengatakan pemerintahannya memusatkan perhatian pada strategi sanksi ekonomi yang lebih berat.

Korsel- AS berkonsultasi

Sementara ini Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se mengatakan, dia percaya pemerintahan di Washington akan berkonsultasi dengan Seoul jika mempertimbangkan untuk melakukan serangan preventif terhadap Korea Utara. "Di bawah aliansi Korea Selatan-AS, tindakan penting yang diambil untuk menangani isu Korea Utara diambil berdasarkan konsultasi dengan pemerintah Korea Selatan, dan hal itu akan terus berlanjut di masa depan, "kata Yun di hadapan sidang parlemen

Namun pejabat Korea Selatan mengecilkan spekulasi bahwa uji coba nuklir sudah dekat. "Belum ada aktivitas yang tidak biasa sejauh ini," ujar  Roh Jae-chun, juru bicara Kepala Staf Gabungan negara tersebut, seperti dilansir  kantor berita Yonhap.

ap/as(dpa/guardian)