1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jaringan Teror di Pakistan

12 Juli 2007

Sekalipun banyak tokoh dan anggota jaringan teror yang sudah ditangkap, struktur jaringan Al Kaeda di Pakistan masih cukup kuat dan berfungsi baik.

https://p.dw.com/p/CP4v
Imam Mesjid Merah Maulana Abdul Azis yang tertangkap
Imam Mesjid Merah Maulana Abdul Azis yang tertangkapFoto: AP

Di Pakistan ada tempat pelatihan ketrampilan bergerilya dan pusat-pusat ideologisasi. Di sini juga banyak direkrut tenaga-tenaga teroris baru. Kamp-kamp pelatihan terutama berada di kawasan perbatasan ke Afghanistan, yang dikuasai oleh suku-suku berpengaruh. Banyak operasi teror di Afghanistan, di Pakistan dan di tempat-tempat lain yang direncanakan dan dilatih di kawasan ini. Banyak jejak dalam pengusutan serangan teror yang menuju ke sini.

Penulis asal Pakistan Ahmed Rashid mengaku kaget, betapa mudahnya anggota kelompok militan datang ke Pakistan untuk menemui tokoh-tokoh Al Kaeda. Ahmed Rashid mengatakan:

„Osama bin Laden dan sekitar 100 jajaran pimpinan Al Kaeda asal Arab berkumpul di Pakistan. Bersama-sama dengan aliansi mereka dari Asia Tengah, dari Cehnya dan dari Asia Tenggara. Mereka ada di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan. Lalu masih ada lagi banyak anggota militan Pakistan yang sedang beroperasi di Kashmir dan di tempat lain, yang punya hubungan dengan Al Kaeda. Mereka membantu kelompok-kelompok radikal Pakistan di seluruh dunia.“

Padahal sebagai sekutu Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme, sejak tahun 2001 Pakistan sudah menangkap lebih dari 500 anggota Al Kaeda, di antaranya beberapa gembong jaringan teror ini. Presiden Pakistan Pervez Musharraf berulangkali menegaskan keberhasilan Pakistan dalam hal ini.

„Kami merebut tempat-tempat mereka bersembunyi dan memaksa mereka melarikan diri ke gunung-gunung dalam kelompok kecil. Kami berhasil memecah belah organisasi ini.“

Tapi sampai sekarang, pimpinan utama Al Kaeda Osama bin Laden dan wakilnya Ayman Al Sawahiri belum tertangkap. Kemungkinan besar mereka bersembunyi di kawasan perbatasan Pakistan-Afghanistan. Kelompok-kelompok militan di Pakistan terus menyebarkan kebencian terhadap Amerika Serikat dan dunia Barat. Di beberapa kawasan, terbentuk kelompok-kelompok radikal yang siap mengangkat senjata seperti yang terjadi di Mesjid Merah di Islamabad.

Mesjid Merah adalah madrasah terbesar di Pakistan dengan sekitar 10.000 murid. Dan ini adalah madrasah yang paling radikal. Disini diduga jadi tempat persembunyian anggota kelompok radikal Jaish-e-Mohammad, kelompok radikal terlarang yang punya hubungan dengan Al Kaeda. Para imam di Mesjid Merah juga secara terang-terangan mendukung Taliban dan Al Kaeda, terutama Abdul Rashid Ghazi, yang akhirnya terbunuh dalam serangan militer ke Mesjid Merah.

Pemerintah Afghanistan di Kabul sejak lama meminta Pakistan bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok radikal itu. Menteri luar negeri Afghanistan Rangin Dadfar Spanta yang fasih berbahasa Jerman menerangkan:

“Tanpa menghancurkan kubu teror, yaitu kamp pelatihan, sumber uang dan pusat-pusat ideologinya, tanpa menghancurkan sumber-sumber ini perang terhadap teror tidak akan berhasil.”