1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN Ke-43, Apa Manfaatnya Buat RI?

4 September 2023

Jakarta menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43. Agenda ini bertujuan menguatkan kerja sama strategis antara negara ASEAN dan kawasan Indo-Pacific. Apa saja manfaat pertemuan ini bagi Indonesia?

https://p.dw.com/p/4VuLK
Presiden Joko Widodo usai meninjau venue KTT ASEAN di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (01/09)
Presiden Joko Widodo mengatakan, semua kesepakatan pada KTT ASEAN ke-43 harus bisa menyentuh langsung ke kepentingan masyarakat Foto: Muchlis Jr/Presidential Secretariat Press Bureau

Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 berlangsung di Jakarta pada 5-7 September 2023. Sejumlah kesepakatan bakal dibahas dalam agenda tersebut, yang dimanfaatkan oleh masyarakat langsung.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, semua kesepakatan pada KTT ASEAN ke-43 harus bisa menyentuh langsung ke kepentingan masyarakat di seluruh kawasan. Jokowi meminta agenda ini tidak hanya menjadi pembicaraan di tingkat pejabat antar negara saja dan tidak menciptakan hasil yang konkret.

"Ya sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi, tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat," tegas Jokowi saat meninjau kesiapan JCC Senayan sebagai venue utama KTT ASEAN 43, Jumat (01/09).

Sementara itu, dengan keketuaan lndonesia untuk ASEAN disebut akan memberi manfaat langsung bagi penguatan ekonomi nasional. Misalnya lewat kunjungan para delegasi negara anggota ASEAN, termasuk mitra-mitranya ke Indonesia.

Dikutip dari ASEAN Indonesia 2023, Potensi devisa yang akan diperoleh selama keketuaan adalah sebesar US$34 juta atau sekitar Rp481 miliar, sebagai bentuk devisa langsung yang diperoleh terkait dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di Indonesia.

"Keketuaan Indonesia juga akan meningkatkan pengakuan dunia atas kemampuan Indonesia dalam memimpin arsitektur kawasan dan manfaat kepada masyarakat," tulisnya.

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo meninjau venue KTT ASEAN di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (01/09)Foto: Muchlis Jr/Presidential Secretariat Press Bureau

Misalnya pengelolaan rivalitas geopolitik untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan. Lalu penguatan kerja sama ASEAN sebagai ekonomi terbesar ke-5 di dunia dengan nilai US$3,3 triliun, yang juga melibatkan ekonomi mitra ASEAN yang secara keseluruhan bernilai US$84,6 triliun (2021).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbukti memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.

"Penyelenggaraan event yang berkelas internasional ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian setempat. Destinasi terbangun, UMKM terberdayakan, dan event menjadi kekuatan tersendiri sebagai sarana promosi untuk menarik wisatawan datang berkunjung," kata Menparekraf Sandiaga dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (15/05).

Jokowi jadi pembicara kunci

Presiden Joko Widodo akan menjadi pembicara kunci dalam ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang digelar pada 5-6 September 2023. Acara ini merupakan rangkaian ASEAN Summits 2023.

Selanjutnya, terdapat sesi panel yang dihadiri oleh Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Tetsuya Watanabe, Chairman World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, Presiden World Bank Ajay Banga, dan Managing Director IMF Kristalina Georgieva. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri bertindak sebagai moderator dalam panel ini.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Arsjad Rasjid dijadwalkan juga akan memberikan pidato terkait ABAC yang berhubungan dengan AIPF dan Indo-Pasific.

Di hari pertama juga terdapat panel yang dihadiri Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, CSO Standard Chartered Marisa Drew, CEO Thales Group Patrice Caine, Presiden Microsoft Asia Ahmed Mazhari, COO Masdar Abdulaziz Alobaidli, dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). 

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala N Mansury sebelumnya menyampaikan, dalam kegiatan ini ada tiga elemen utama. Pertama, acara ini merupakan langkah konkret ASEAN membangun paradigma Indo Pasifik sebagai kawasan yang inklusif dan kolaboratif.

Kedua, dia mengatakan, acara tersebut sebuah forum yang konstruktif yang fokus terhadap beberapa isu penting di ASEAN.

"Khususnya yang terkait infrastruktur hijau atau biasa yang dikenal green infrastructure. Kedua tentunya bagaimana sebagai salah satu bagian daripada global supply chain, sustainable financing, digital transformation dan juga tourisme dan create economy," katanya dalam konferensi pers Road to ASEAN Summit Kerja Sama Konkret Wujudkan ASEAN Epicentrum of Growth, Jumat (18/08) lalu.

Ketiga, lanjutnya, pihaknya ingin menekankan pentingnya forum tersebut untuk membangun kolaborasi yang melibatkan seluruh kepentingan. (ha)

Baca selengkapnya di: Detik News

Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN Ke-43, Apa Manfaatnya Buat RI?

Jokowi Jadi Pembicara Kunci di ASEAN-Indo Pacific Forum