1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jacob Zuma: Menari Menuju Tampuk Pimpinan

19 Desember 2007

Politisi Jacob Zuma terpilih sebagai pemimpin baru partai berkuasa Partai Kongres Nasional ANC Afrika Selatan. Selangkah lagi menuju kursi kepresidenan. Ke arah mana Afrika Selatan akan dibawanya?

https://p.dw.com/p/CdtQ
Jacob Zuma
Jacob ZumaFoto: AP

Jacob Zuma, pria dari etnis Zulu ini, gemar menari dalam balutan mantel kulit macan tutul. Dalam kancah pemilihan Ketua Partai Kongres Nasional Afrika Selatan ANC, ia berhasil mengungguli saingannya Thabo Mbeki yang saat ini menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan. Dengan demikian Zuma punya peluang sangat besar untuk menjadi presiden berikutnya saat masa kepemimpinan Mbeki berakhir nanti tahun 2009. Pesta pora pendukungnya mewarnai jalan-jalan utama di kota-kota besar. Kemenangan Zuma yang berasal dari sayap kiri, tak lepas dari dukungan organisasi buruh COSATU dan partai komunis SACP.

Kini, setelah tampuk pimpinan partai berkuasa digenggamnya, yang menjadi pertanyaan ialah: Di bawah kepemimpinannya, akan dibawa kemana Afrika Selatan selanjutnya? Mengingat saat ini Afrika Selatan masih dililit problem kemiskinan setelah berakhirnya rezim apartheid. Pengamat politik Adam Habib mengungkapkan:„Saya tidak yakin, bahwa perubahan fundamental akan terjadi di bidang makro ekonomi. Saya rasa seorang pemimpin partai tunduk pada keputusan institusional partai, dan cuma memiliki ruang gerak yang terbatas. Sama seperti Mbeki. Namun Zuma akan mengambil gaya kepemimpinan yang berbeda. Zuma lebih banyak dansa, bernyanyi dan lebih sedikit mengutip karya-karya Shakespeare. Apa yang harus diperhatikan orang adalah, bahwa bagaimana persiapannya dalam mengubah makro ekonomi. Saya rasa tidak ada perubahan fundamentalisme yang terjadi.”

Tentunya para pebisnis ingin tahu ke arah mana nantinya Zuma membawa angin perekonomian. Kiri atau kanan? Mengingat kemenangannya didukung COSATU dan SACP. Habib menambahkan para penanam modal asing dan pemilik saham tidak perlu khawatir dengan kepemimpinan Zuma. Keputusan yang akan diambil bukanlah keputusan perseorangan.

Mungkin yang masih jadi pertanyaan adalah politik pemerintahan. Bukan rahasia lagi bahwa terpilihnya Zuma sebagai ketua partai berkuasa, secara tidak langsung menempatkan Mbeki yang kini merupakan presiden Afrika Selatan, bagaikan bebek lumpuh, hingga akhir jabatannya tahun 2009 mendatang. Afrika Selatan bisa lebih baik kedepan, jika keduannya mampu mengendalikan diri terhadap perbedaan visi keduanya. “Ini adalah masalah yang paling menarik saat ini. Sekarang saya hanya tahu bahwa Zuma, COSATU dan SACP menjanjikan bahwa semuanya akan berjalan seperti sebagaimana mestinya. Mereka ingin Mbeki tetap berada di jabatannya hingga 2009, dan saya pikir memang begitu maksud mereka. Namun pertanyaan yang besar adalah bagaimana hubungan antara pemerintah dengan partai itu ke depan, bila Zuma tiba-tiba menelfon Mbeki dan menyuruh Mbeki bahwa saya ingin kamu melakukan ini atau itu, tampaknya Mbeki akan menjawab tidak mungkin, karena saya adalah presiden dalam hal ini, situasi tidak bisa dikontrol atau dikuasai lagi, jadi ini benar2 tergantung dari keduanya apakah memang punya niat untuk bekerjasama atau tidak.”

Zuma, sebelumnya pernah disangkutkan dengan beberapa kasus hukum, diantaranya dugaan korupsi dan perkosaan. Banyak pengamat menilai hal ini dimanfaatkannya dengan menggunakan pentas pengadilan sebagai kampanye politik terselubung. Sebab tradisi di ANC sendiri tidak memperbolehkan adanya kampanye menuju kursi kepemimpinan. Strategi Zuma cukup jitu, kini ia tinggal menari menuju kursi orang nomor satu di Afrika Selatan 2009 nanti.