Istimewanya Dirndl dengan Tekstil Asli Indonesia
Memadukan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan negara lain bisa jadi jalan agar Indonesia lebih dikenal di manca negara. Itulah tujuan desainer Shanty Sutadji yang gabungkan tekstil khas Indonesia dengan busana Jerman.
Bersiap untuk Peragaan Busana
Fashion show atau peragaan busana menjadi jalan bagi desainer untuk memasarkan produk busana karyanya, atau untuk memperkenalkan koleksi baru. Misalnya peragaan busana yang diadakan di kota mode Düsseldorf. Sebelum peragaan busana dimulai, semua peragawati harus berdandan terlebih dahulu.
Hiruk Pikuk di Belakang Panggung
Sebelum tampil di depan penonton, para model berdiri mengantri giliran di belakang panggung. Sementara penata wajah dan desainer masih berusaha memberikan sentuhan terakhir.
Saling Bantu Karena Waktu Sempit
Para model harus mengganti busana dengan terburu-buru di antara dua show, saling membantu untuk mengancingkan baju, atau mengikat pita, karena waktu yang mendesak.
Tekstil Khas Indonesia
Batik adalah salah satu tekstil Indonesia yang bisa dilihat dalam sejumlah dirndl dan gaun malam koleksi Shanty Couture.
Menjadi Paduan Yang Cantik
Tiga peragawati ini mengenakan busana yang memadukan busana khas Barat dengan tekstil khas Indonesia misalnya Batik. Ketiganya sudah siap untuk naik ke catwalk. Mereka bertiga ini dengan busana dari Shanty Couture yang dikenakan, dipilih organisator untuk tampil dua kali. Ini bukti Dirndl kreasi baru ini disukai orang.
Batik, Lurik dan Tenun
Untuk koleksi yang ditampilkan dalam pagelaran mode di Düsseldorf, Shanty Sutadji menyisipkan Batik, lurik dan tenun dalam Dirnd dan busana malam kreasinya.
Dirndl Model Baru
Seperti Dirndl khas Jerman, Dirndl yang satu ini juga dilengkapi celemek yang diikat dengan pita di bagian pinggang. Jika celemek dilepas, busana ini menjadi gaun malam yang bisa dipakai di berbagai kesempatan.
Sentuhan Terakhir
Karena waktu yang singkat untuk mengganti baju, para peragawati mendapat bantuan dari tim khusus. Walaupun sudah lengkap berbusana, sentuhan terakhir oleh sang desainer kerap masih dibutuhkan.
Paduan dua Kebudayaan
Siapa bilang dua kebudayaan tidak bisa dipadukan? Hasilnya Dirndl kreasi baru atau gaun malam yang cantik.
Berfoto Bersama di depan Wartawan
Setelah peragaan busana tuntas, para peragawati berpose bersama desainer Shanty Sutadji.
Batik Melanglang Buana
Detail foto Dirndl menunjukkan Batik dengan motif-motif yang khas tidak hanya bisa digunakan dalam busana khas Indonesia, melainkan juga digunakan dalam busana dari negara lain.
Dirndl dan Gaun Malam
Celemek bisa dibilang jadi elemen satu-satunya yang menunjukkan bahwa ini pakaian khas Jerman Selatan, Dirnl. Tanpa celemek, busana ini jadi gaun malam. Itu jugalah yang ingin dicapai Shanty Sutadji untuk memperkaya karya-karyanya.
Tenun Ikat Tampil di Jerman
Bahan tenun ikat pada Dirndl ini memberikan sentuhan romantis yang lain daripada yang lain.
Sentuhan "Timur" pada Busana Barat
Seperti diutarakan peragawati Jerman Selina Kriechbaum, Dirnl koleksi Shanty Couture lain daripada yang lain. Karena menggabungkan elemen budaya Indonesia dan Jerman, desainer Shanty Sutadji menciptakan Dirnl versi baru. Penulis: Marjory Linardy (ap)