1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Kembali Cegat Kapal Bantuan Arah Gaza

5 Juni 2010

Marinir Israel lagi-lagi menghentikan kapal bantuan yang akan mengirimkan bahan logistik ke Gaza. Kali ini kapal berbendera Irlandia “Rachel Corrie“ yang berlayar di Laut Merah.

https://p.dw.com/p/Nj85
Kapal bantuan solidaritas Gaza berbender Irlandia "Rachel Corrie".
Kapal bantuan solidaritas Gaza berbendera Irlandia "Rachel Corrie".Foto: picture-alliance/dpa

Serdadu Israel mengambil alih kapal itu, dan para aktivis yang berada di atas kapal itu tidak melakukan perlawanan. Kapal “Rachel Corrie“ yang mengangkut 1200 ton barang bantuan itu sebelumnya menuju arah Gaza.

Berbeda dengan penyerangan terhadap kapal “Mavi Marmara“ minggu lalu, konfrontasi antara militer Israel dengan aktivis solidaritas Gaza kali ini berakhir tanpa kekerasan fisik. Sebelum marinir Israel naik dek kapal “Rachel Corrie“, mereka memperingatkan kapal itu empat kali lewat radio agar tidak mengarah ke Gaza, tetapi ke pelabuhan Ashdod di Israel.

“Anda diminta untuk mengubah haluan dan tidak memasuki wilayah ini. Saya ulangi, pengiriman barang bantuan kemanusiaan untuk warga sipil Jalur Gaza juga bisa dilakukan lewat perbatasan resmi antara Israel dan Jalur Gaza, berdasarkan koordinasi dengan pemerintah Israel,” itulah yang dikatakan militer Israel melalui radio.

Aparat Israel berhati-hati

Setelah peringatan keempat, kapten kapal berbendera Irlandia “Rachel Corrie” menjawab kapalnya terus akan mengarah ke Jalur Gaza. Kemudian kapal marinir Israel mendekat kapal yang ditumpangi aktivis solidaritas Gaza tersebut.

Juru bicara kementerian luar negeri Israel Shahar Arieli menjelaskan kepada media di pelabuhan Ashdod, “Militer Israel menaiki dek kapal atas persetujuan kapal itu dan dengan cara damai. Yang terjadi adalah, setelah kapal itu berulang kali mendapat peringatan dari militer Israel, kami mengundang kapal itu untuk merapat di Ashdod dan mengirim barang bantuan melalui jalur resmi ke Gaza. Tapi mereka menolaknya. Sekarang kami berharap, situasi ini akan diluruskan dengan hukum Israel.“

15 aktivis yang menumpangi kapal “Rachel Corrie“, akan dideportasi ke negara asalnya, yaitu ke Irlandia dan Malaysia. Pemerintah Israel ingin memeriksa terlebih dulu barang bantuan itu di pelabuhan Ashdod dan membawanya ke Gaza melalui jalan darat.

Setelah berunding dengan pemerintah Irlandia, Israel ingin mengizinkan dua aktivis mengantarkan barang bantuan tersebut ke Gaza. Hingga berita ini diturunkan, usulan itu ditolak.

Hamas tolak bantuan

Juru bicara pemerintah Israel Marc Regev menjelaskan, “Hari Jumat (04/06), para aktivis menolak hasil perundingan yang dilakukan pemerintah Israel dan Irlandia, yaitu membawa barang bantuan kemanusiaan itu untuk warga di Gaza.

Melalui cara ini, mereka menunjukkan bahwa tujuan mereka bukanlah membantu warga di Gaza, tapi merupakan "pernyataan politis dukungan terhadap rezim Hamas.“

Minggu lalu, pemerintah Hamas menolak pengiriman barang dari kapal bantuan solidaritas melalui jalan darat dan sudah melewati pemeriksaan Israel. Tidak dijelaskan apakah Israel mengizinkan pengiriman semua barang ke Gaza.

Selain kertas dan peralatan medis, kapal “Rachel Corrie“ juga mengangkut 560 ton semen. Pemerintah Israel secara tegas melarang pengiriman semen ke Gaza. Mereka khawatir, Hamas dapat membangun kembali gedung pemerintahan yang dihancurkan dalam Perang Gaza satu setengah tahun lalu.

Sebastian Engelbrecht/Luky Setyarini

Editor: Rizki Nugraha