Iran Siap Bekerjasama Perangi Terorisme

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyatakan bersedia untuk bekerja sama dengan negara tetangga Afghanistan dan Pakistan, yang menjadi sasaran utama terorisme, dalam perangnya melawan kelompok pemberontak. Ketiga negara itu menghadapai musuh yang sama dan mempunyai kewajiban untuk mengalahkan musuh itu guna membangun masa depan yang lebih aman. Demikian ujar Presiden Iran dalam konferensi tingkat tinggi segitiga di ibukota Iran, Teheran yang dihadiri Presiden Afghanistan Hamid Karsai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. Ahmadinejad menjelaskan, solusi bersama tiga negara memberi harapan sukses lebih besar ketimbang kerjasama di tingkat nasional atau bilateral.

Tema utama pertemuan puncak tersebut adalah masalah keamanan kawasan, upaya pemberantasan terorisme dan peningkatan hubungan ekonomi antar ketiga negara yang berbatasan satu sama lain. Ini merupakan pertemuan rutin yang disepakati Presiden Afghanistan Karsai, Presiden Iran Ahmedinejad dan Presiden Pakistan Zardari Maret lalu.

Dalam pertemuan segitiga juga dibahas upaya pemberantasan perdagangan ilegal narkotika dari Afghanistan dan Pakistan melalui Iran ke Eropa. Afghanistan merupakan produsen opium terbesar dunia dan perdagangan narkotika merupakan sumber keuangan utama kelompok Islam radikal Taliban untuk membiayai persenjataan mereka. Selain itu, Iran menampung sekitar tiga juta pengungsi Afghanistan dan merupakan investor utama pembangunan kembali di Afghanistan.

Menurut Presiden Afghanistan, Karsai, kesempatan untuk kerjasama ekonomi yang produktif antar ketiga negara itu, selama ini dihalangi oleh kelompok teroris yang semakin menguat di kawasan bersangkutan. Namun ia menambahkan, belum terlambat untuk bertindak. Kerjasama dapat menghantar ke sebuah solusi bersama. Rekannya dari Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan, saat ini mereka menghadapi masa yang sulit, akan tetapi upaya mereka jangan sampai mandeg.

„Terorisme, ekstremisme dan kejahatan terorganisir, termasuk narkotika, merupakan ancaman bagi masyarakat kita dan generasi mendatang. Penyakit ini sudah berakar di seluruh kawasan kita. Mereka telah menyebar sejak tiga dekade terakhir. Mereka hanya dapat dihadapi dengan pendekatan yang terencana baik, seimbang dan luas. Serta pendekatan yang menjanjikan masa depan yang sejahtera untuk seluruh kawasan .“

Terkait penempatan tentara asing di kawasan itu, Presiden Iran mengritik keras Amerika Serikat dan sekutunya. Menurutnya, intervensi pasukan asing di kawasan tersebut tidak membantu upaya pemberantasan pemberontak, tetapi justru mendukung kelompok teroris. Ahmedinejad menyerukan kerja sama antar ketiga negara tetangga itu demi keamanan seluruh kawasan. Namun menurut kalangan pengamat, Iran dan Amerika Serikat mempunyai kepentingan bersama dalam upaya menciptakan stabilisasi kawasan.

Dalam strateginya untuk Afghanistan Presiden Amerika Serikat Barack Obama merancangnya sedemikian rupa, untuk lebih melibatkan Iran dalam perangnya melawan Taliban. Kehadiran tentara Amerika Serikat di Afghanistan juga terus ditingkatkan dengan menambah jumlah pasukan terutama di wilayah selatan, untuk mendesak mundur pemberontak Islam radikal dari kawasan tersebut.

Pakistan juga tetap memainkan peranan kunci dalam perang melawan Taliban. Wilayah selatan dan timur Afghanistan serta kawasan perbatasan Pakistan kini merupakan daerah kekuasaan Taliban. Belakangan ini milis radikal Taliban semakin aktif melancarkan aksinya di Pakistan. Sejak akhir April lalu militer Pakistan terus melancarkan serangan besar-besaran ke lembah Swat di kawasan barat laut negaranya yang berbatasan ke Afghanistan untuk menggempur posisi kelompok Taliban.

AN/AS/rtrd/dpa/afpe/rtre