1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Turunkan PPN

25 November 2008

Setelah Prancis dan Jerman menolak menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN), Inggris melakukan terobosan dengan menurunkan PPN.

https://p.dw.com/p/G23F
Menteri Keuangan Inggris Alistair Darling
Menteri Keuangan Inggris Alistair DarlingFoto: AP

Inggris menjadi negara pertama yang melakukan pemotongan pajak untuk menggairahkan kembali ekonomi yang dilanda resesi. Langkah ini merupakan bagian dari paket tambahan ekonomi senilai 20 milyar pound atau sekitar 350 trilyun rupiah yang diajukan pemerintah Gordon Brown di parlemen, Selasa kemarin (25/11). Perdana Menteri Gordon Brown hadir dalam sidang parlemen itu, namun paparan kebijakan ekonomi itu disampaikan Menteri Keuangan Alistair Darling.

"Saya mengajukan pemangkasan pajak pertambahan nilai dari 17,5 persen menjadi 15 persen hingga akhir tahun depan. Pemotongan ini berlaku mulai Senin 1 Desember, dan berlangsung selama 13 bulan sebelum kemudian kembali pada tingak 17,5 persen di awal tahun 2010. Selama periode itu kita memperkirakan pemulihan ekonomi sudah berjalan. Pengurangan pajak sementara ini setara dengan pengembalian dana dari pemerintah kepada rakyat senilai 12,5 milyar pound, untuk menggenjot lagi ekonomi. Kami berharap agar perusahaan-perusahaan pengecer segera menerapkan hal ini. Kebijakan ini akan membuat harga barang dan jasa lebih murah, dan dengan mendorong pembelanjaan hal itu akan membantu menggairahkan pertumbuhan, " jelas Darling di depan anggota parlemen.

Paket ekonomi itu juga menyertakan antara lain pembelanjaan uang pemerintah unrtuk berbagai proyek pembangunan fasilitas umum seperti perbaikan jalan, sekolah dan perumahan, serta meningkatkan pajak bagi kaum terkaya dari 40 persen menjadi 45 persen. Menjelang sidang itu, Alistair Darling juga memperingatkan bahwa ekonomi Inggris akan terpuruk di tahun depan, dan bisa jadi belum akan pulih hingga 2010. Menurut Darling, pemerintah harus bangkit lebih cepat dan lebih kuat dari masa-masa ekonomi begitu sulit ini.

Alistair Darling mengatakan, memang berbagai langkah untuk mengerem laju krisis yang dipicu krisis sektor keuangan sudah diambil. Ungkapnya, "Tetapi untuk mencegah makin dalamnya resesi, kita juga perlu mengambil langkah nyata dengan segera menyuntikan dana pada kegiatan ekonomi. saya sudah mempelajri berbagai cara dan kemungkinannya, dan saya memutuskan bahwa pendekatan paling baik dan paling adil adalah suatu langkah yang bisa membantu membantu semua orang, termasuk jutaan rumah tangga yang sama sekali tidak membayar pajak langsung, terlibat dan turut serta menggunakan uang dari suntikan dana tambahan untuk kegiatan ekonomi sekarang juga."

Di Paris, Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan OECD menyebut, Inggris dan Jerman merupakan dua raksasa ekonomi Eropa yang akan terus mengalami resesi tahun 2009 mendatang. Dalam laporan yang diluncurkan hari Selasa (25/11), lembaga yang anggotanya mewakili 60 persen ekonomi dunia itu meramalkan, negara-negara terkaya dunia masih akan terus terjerembab dalam kejatuhan ekonomi paling parah selama berpuluh tahun.

Sementara di Amerika Serikat, Federal Reserve atau bank sentral Amerika meluncurkan paket perangsang ekonomi tambahan senilai 700 milyar dollar. Sebagian besar digunakan untuk membeli saham berbagai badan kredit perumahan, untuk menggairahkan lagi perkreditan.(gg)