1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris Tarik Pasukannya dari Irak

31 Maret 2009

Penarikan mundur secara berangsur-angsur pasukan Inggris dari Irak dimulai Selasa (31/03). Dengan demikian komando militer di Basra diambil alih Amerika Serikat.

https://p.dw.com/p/HO3V
Foto: AP

Upacara resmi penarikan pasukan berlangsung di Basra dengan dihadiri sekitar 300 undangan termasuk pejabat penting Amerika Serikat, Inggris dan Irak. Inggris secara resmi mulai menarik pasukannya, sebagai isyarat yang menandai berakhirnya enam tahun operasi militer Inggris di Irak, pasca runtuhnya kekuasaan Saddam Husein. Di Basra, bendera Inggris diturunkan pada saat upacara khidmat yang menandai awal proses penarikan berangsur-angsur 4100 serdadu Inggris hingga akhir Juli mendatang.

Upacara itu juga merupakan penghormatan bagi 179 tentara Inggris yang tewas di Irak sejak invansi yang dipimpin Amerika Serikat. Kepala staf pertahanan angkatan udara Inggris Marshall Sir Jock Stirrup menggambarkan mereka yang mengorbankan diri habis-habisan itu sebagai ikhtiar luhur. Keharuan mewarnai jalannya upacara.

"Ikatan sudah terbangun dari generasi ke generasi, kita bersama-sama melawan tirani dan memikul bersama kesulitan dalam peperangan. Ikatan ini menjadi sumber stabilitas dan perubahan yang selalu terjadi di dunia. Hal ini berlangsung terus pada saat-saat genting dan masih diperhitungkan hingga kini. Mantan Perdana Menteri Inggris Margareth Thatcher menangkap inti dari komitmen bersama negara-negara kita ketika menetapkan : Keberhasilanmu akan menjadi keberhasilan kami, masalahmu merupakan masalah kami. Dan ketika engkau mencari kawan, kami ada untukmu. Ini tidak lebih nyata dimanapun selain di Irak." Demikian pidato anglima militer AS di Irak, Raymond Odierno.

Inggris, di bawah kepemimpinan Tony Blair dulu, merupakan sekutu kunci AS ketika mantan presiden AS George W. Bush, memerintahkan pasukannya untuk menginvasi Irak dalam rangka menghabisi kekuasaan Saddam Hussein.

Jumlah pasukan Inggris dalam kampanye memerangi terorisme merupakan yang kedua terbesar, bahkan mencapai puncaknya yaitu 46 ribu serdadu pada Maret dan April 2003. Hasilnya adalah jatuhnya sang diktator yang dieksekusi terkait kejahatan kemanusiaan.

Kesepakatan dicapai pemerintah Irak dan Inggris tahun 2008 lalu, bahwa 4100 serdadu Inggris akan menyelesaikan misi mereka, terutama dalam melatih tentara Irak hingga bulan Juni, sebelum penarikan sepenuhnya bulan Juli mendatang.

Penarikan mundur pasukan yang dimulai Selasa (31/03) ini bertepatan dengan hampir 50 tahun Inggris sebelumnya keluar dari Irak, Mei 1969, ketika tentara terakhir meninggalkan markas militer di Habbaniyah, sebelah barat Fallujah.

Basra, kota terbesar di Irak yang merupakan kawasan strategis penambangan minyak, berada di bawah kendali pasukan Inggris sejak invasi tahun 2003. Namun adminstrasi pemerintah dan bandara telah dikembalikan kepada Irak sejak tiga bulan lalu. Sebagaimana melatih tentara Irak, Inggris juga berperan penting melahirkan kembali kekuatan angkatan laut Irak. Pelatihan yang dilakukan Angkatan Laut Kerajaan Inggris itu berpusat di selatan pelabuhan Umm Qasr. Peranan mereka diharapkan masih akan terus berlanjut meskipun perjanjian baru belum dicapai oleh kedua pemerintahan.

Penarikan tentara Inggris dari Irak ini disusul persiapan penarikan pasukan AS dari Irak. Di bawah kesepakatan keamanan AS-Irak yang sudah ditandatangani pada November 2008 lalu, serdadu AS musti menarik mundur pasukannya dari kota-kota utama akhir Juni mendatang dan meninggalkan negara itu sepenuhnya tahun 2011.(afp/ap)