1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Inggris dan Irak Sepakat Bantu Turki Hadapi PKK

23 Oktober 2007

Irak dan Turki sepakat bekerja sama untuk mengatasi serangan gerilyawan Partai Buruh Kurdi PKK di utara Irak. Dukungan juga diberikan oleh Inggris.

https://p.dw.com/p/CIpR
Foto: AP

Turki menolak gencatan senjata

Meski tetap mengutamakan diplomasi, Menteri Luar Negeri Turki, Ali Babacan menolak untuk melakukan gencatan senjata dengan alasan tidak akan ampuh menyelesaikan sengketa dengan organisasi teroris lewat cara itu. Demikian diungkapkan Babacan usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Irak, Hosyar Zebari, Selasa kemarin. Dalam pertemuan itu Zebari menjanjikan tak akan ada lagi serangan PKK terhadap tentara Turki yang dilancarkan dari wilayahnya: „Kami setuju bahwa posisi yang seharusnya kami ambil adalah memerangi terorisme, apapun bentuknya. Kami tidak akan membiarkan pihak atau kelompok manapun meracuni hubungan kedua negara, Irak dan Turki.“

Setelah parlemen Turki menyetujui rencana tentara Turki melakukan invansi menyeberangi perbatasan utara Irak, tekanan warga kepada pemerintahan untuk menggunakan kekuatan militer menghabisi gerilyawan semakin kuat.

Inggris Dukung Turki

Sementara itu Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan Turki dapat saja melakukan aksi militer, bila pemerintahan Irak mengalami kegagalan dalam mengendalikan situasi. Kami tidak bisa hanya menunggu, ujar Erdogan dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, di London, Selasa kemarin. Ia berjanji bahwa bila terjadi aksi militer di Irak, maka targetnya hanya PKK semata: „Dalam kerangka ini, parlemen Turki 17 Oktober 2007 lau, telah memberikan mandat kepada pemerintah Turki untuk melakukan operasi anti terorisme di utara Irak, dan saya tekankan bahwa setiap sasaran operasinya hanya PKK. Sebab kami selalu bekerjasama dengan rakyat Irak, yang di masa lalu mengalami masa-masa sulit. Inilah tujuan kita, untuk mendukung rakyat. Kita tidak bermaksud untuk mengganggu integritas wilayah dan persatuan Irak secara politis. Sebaliknya, kita ikut gembira, bila proses demokratisasi di Irak berjalan lancar. Itulah yang ingin saya tekankan.“

Inggris menyatakan dukungannya terhadap upaya Turki. PM Inggris Gordon Brown: “Kami sungguh-sungguh secara tegas mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh PKK. Kenyataannya adalah 12 anggota pasukan Turki tewas terbunuh, delapan orang diculik dan fakta bahwa kekerasan ini merupakan akibat dari apa yang PKK perbuat, yang dikecam oleh masyarakat internasional selama beberapa hari terakhir. Kita sepakat untuk bekerjasama dengan pemerintahan di Turki untuk menghancurkan aktivitas terorisme, mencari akar permasalahannya dan melanjutkan upaya mencari pemcahan secara diplomatis, dimana Irak, kami percaya dapat mengambil bagian dalam mengatasi kesulitan yang kini dihadapi. Kami akan bekarja keras dengan pemerintahan di Turki untuk mencoba membantu mereka dalam menghadapi situasi sulit ini.”

Brown dan Erdogan dalam pertemuan itu menandatangani perjanjian kerjasama startegis, dimana Brown akan membawa kesepakatan itu ke pertemuan Uni Eropa, agar juga dapat mendukung langkah Turki dalam menghadapi PKK. Dalam beberapa hari terakhir ini terjadi pertempuran antara gerilyawan PKK dengan tentara Turki di perbatasan dengan Irak, puluhan tewas dari kedua pihak.