1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Indonesia-Malaysia Tangani Masalah Asap Bersama

Luky Setyarini12 Agustus 2005

Sampai pagi ini keadaan asap di Malaysia akibat kebakaran hutan Sumatera dan Kalimantan masih juga belum membaik. Ini mengakibatkan polusi udara semakin parah.

https://p.dw.com/p/CJhA
Foto: dpa

Indeks polusi udara API di Port Klang dan Kuala Selangor sudah melebih angka 500. Padahal angka 300 pada API berarti menunjukkan keadaan polusi udara di tingkat mengkhawatirkan. Artinya bila mencapai angka 500 sudah seharusnya dinyatakan sebagai keadaan darurat. Di Kuala Lumpur pagi ini, indeks API melonjak dari 321 menjadi 365.

Keadaan ini juga memicu aksi unjuk rasa yang diadakan di depan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur oleh Partai Aksi Demokrasi DAP yang beroposisi. Dalam aksi unjuk rasa tersebut pagi ini, sekitar 60 anggota partai dan pendukungnya menuntut kompensasi dari Indonesia menyusul kabut asap yang menimpa warga Malaysia.

Kamis kemarin, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi menyatakan keadaan darurat di Kuala Selangor dan Port Klang:

Abdullah Badawi : “Khusus untuk kawasan Pelabuhan Klang dan juga Kuala Selangor di mana index majemuk telah melebihi 500. Dan ini dianggap sebagai tahap yang bahaya terhadap kesihatan.”

Sementara itu, dua hari lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat telepon dari Perdana Menteri Abdullah Badawi menyusul makin tebalnya asap yang menyelimuti Malaysia. Dalam pembicaraan telepon, Presiden menyatakan keprihatinan atas bencana kabut asap yang terjadi di Malaysia. Berikut pernyataan juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal atas pembicaraan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Abdullah Badawi.

Dino Patti Djalal : “Presiden menyatakan prihatin terhadap terjadinya kebakaran hutan di Sumatera dan di Kalimantan dan merasa prihatin terhadap dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat di Sumatera dan juga di semenanjung Malaya di Malaysia. Dan dia tahu sekali akibat-akibat atau ketidaknyamanan yang dirasakan rakyat di negara tetangga. Beliau menyatakan akan melakukan segala upaya untuk memadamkan kebakaran hutan di Sumatera.”

Selain itu Perdana Menteri Malaysia juga menawarkan kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam usaha menanggulangi kebakaran hutan tersebut. Tindakan nyata kerjasama Indonesia-Malaysia tersebut sudah terlaksana dengan bertemunya Menteri Kehutanan MS Kaban dengan Menteri Perkebunan Malaysia guna membahas koordinasi penanganan kebakaran hutan.

Dino Patti Djalal : “Pada waktu itu juga Perdana Menteri menawarkan kerjasama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Menteri Kehutanan telah bertemu dengan Menteri Pieter Chik Pak Chui di Medan dan telah membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam rangka kerjasama ini.”

Guna menanggulangi kebakaran hutan tersebut presiden sudah menurunkan instruksi khusus kepada tiap kepala daerah di wilayah yang terkena bencana kebakaran untuk melakukan tindakan nyata memadamkan api yang berkobar di hutan Sumatera dan Kalimantan.

Dino Patti Djalal : “Presiden memberikan instruksi khusus kepada para gubernur propinsi yang terkena kebakaran untuk segera memadamkan kebakaran itu dan juga beliau agar ada koordinasi antara menteri kehutanan, menteri pertanian, dan menteri lingkungan hidup.”