1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

IMF Tawarkan Bantuan Tanggulangi Krisis Keuangan

10 Oktober 2008

Kita mampu mengatasi krisis keuangan global jika kita bertindak cepat dan tegas. Pesan ini disampaikan Direktur IMF Dominique Strauss-Kahn.

https://p.dw.com/p/FXt2
Direktur IMF Dominique Strauss-KahnFoto: picture-alliance/ dpa

Dominique Strauss-Kahn.menawarkan untuk menggunakan IMF sebagai koordinator dan penasehat dalam penanganan krisis. Ia juga mengulurkan harapan bahwa pada semester kedua tahun 2009, situasi ekonomi di negara-negara industri maju dan pasar uang akan meningkat kembali. Tapi ini hanya terjadi jika krisis ditangani secara internasional dan tegas.

Strauss-Kahn mengatakan, di tingkat internasional, krisis tidak dipahami. Aksi bersama para negara industri maju juga tidak meredakan tapi justru sebaliknya. Karena itu dibutuhkan tindakan yang terkoordinasi secara internasional.

Peran koordinasi internasional bisa dijalankan IMF, karena di dalam Badan Moneter Internasional itu tergabung negara-negara industri maju, negara ambang industri dan negara berkembang. Direktur IMF Dominique Strauss-Kahn mengajukan prakarsa ini Kamis kemarin(10/10) di Washington, dalam konferensi pers menjelang pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang digelar akhir pekan ini. Bukan hanya penyelesaian krisis yang menjadi sorotan tapi juga apa yang akan dilakukan pasca krisis. Direktur IMF Strauss-Kahn menerangkan:

"Yang paling buruk adalah jika setelah krisis kita mengatakan, ok, kita bisa kembali pada keseharian seperti semua. Pelajaran dari krisis harus ditarik, dan kita siap melakukannya. Kita betul-betul berada dalam situasi sulit, krisis keuangan belum berakhir. Prognosa ekonomi untuk tahun 2009 tidak baik, tapi kita bisa menyelesaikan masalah ini. Yang diperlukan adalah, tindakan cepat dan tegas. Semua harus dilakukan sekarang, tapi dengan kerjasama internasional. Justru dari situ bisa muncul persoalan baru dan untuk itulah IMF siap membantu.“

Para Pakar IMF bukan hanya bekerja untuk penyelesaian krisis tapi juga pencegahan jangan sampai krisis terulang. Peraturan di pasar uang harus diperketat. Efektivitas pengawasan harus diperkuat . Tak ketinggalan, manajemen resiko di bank-bank juga harus diperbaiki. Untuk itu, tuntutan terbesar bukan dibebankan pada sektor keuangan melainkan politik, yang menetapkan kebijakan dan melaksanakannya. Badan Moneter Internasional, IMF, bisa memainkan peran berarti sebagai inspirator dan koordinator.

Mengawali pertemuan tahunan dengan IMF, Direktur Bank Dunia Robert Zöllick menyuarakan kemelut yang dihadapi negara-negara berkembang. Memang, dampak krisis keuangan di negara ambang industri dan negara berkembang tidak seburuk yang dialami negara industri maju di Amerika Utara dan Eropa. Tapi situasinya fatal bagi negara-negara yang lebih miskin, yang sudah lebih dulu menderita akibat naiknya harga bahan pangan dan energi.

"Para ekonom Bank Dunia tidak menutup kemungkinan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi negara berkembang untuk tahun depan bisa turun, dari 6,6% seperti prognosa April lalu, menjadi 4%. Ini masih terhitung bagus, tapi perlambatannya begitu tajam, sehingga akan terasa seperti resesi. Kita harus waspada, jangan sampai penyelamatan keuangan berubah menjadi penyelamatan kemanusiaan,“ jelas Robert Zöllick.

Sementara ini 28 negara mengalami penderitaan berat akibat meroketnya harga bahan pangan dan energi. Lonjakan harga menyebabkan jumlah orang yang kelaparan di negara dunia ketiga meningkat menjadi 44 juta jiwa. Akan lebih banyak lagi korban jika krisis keuangan menghantam sepenuhnya negara-negara itu. (rp)