1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220409 IWF Deutschland

23 April 2009

Jerman akan mengalami resesi paling parah dan laping dibandingkan negara-negara industri besar lainnya. Begitu laporan IMF terbaru yang dipublikasi hari Rabu (22/04) di Washington

https://p.dw.com/p/HcZe
Foto: DW-Montage

Ekonomi global tengah mengalami resesi. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi global tahun 2009 ini berkurang 1,3 persen dari sebelumnya. Negara-negara industri baru, seperti Cina dan India masih menunjukan pertumbuhan. Namun ekonomi di negara-negera industri klasik betul-betul terpuruk dan Jerman menghadapi kondisi yang paling berat. Hal ini disebabkan ketergantungan ekonomi Jerman pada ekspor, dan melemahnya konsumsi dalam negeri. Menurut perkiraan Dana Monetr Internasional IMF, produk domestik bruto Jerman tahun 2009 ini bakal menyusut 5,6 persen.

Lebih jauh, tahun 2010 saat ekonomi kebanyakan negara industri lainnya mengalami sedikit perbaikan, menurut IMF, Jerman masih akan mengalami penyusutan 1 persen. Perbaikan akan dapat dirasakan apabila ekonomi global telah tumbuh dengan pesat. Dalam hal ini, ekonomi Jerman yang berorientasi ekspor itu akan mengalami keuntungan khusus. Selama krisis atau pada saat pertumbuhan ekonomi dunia tersendat-sendat, maka ketergantungan pada ekspor akan berdampak negatif. Pakar ekonomi IMF, Oliver Blanchard, menggaungkan peringatan adanya ancaman depresi global. Pemerintahan perlu menstimulasi ekonomi lebih lanjut.

Jörg Decrassin dari bagian konjungtur IMF menjelaskan: "Jerman sudah melakukan sejumlah hal untuk mendukung ekonominya. Oleh karena itu dari anggaran belanja tahun 2008 yang stabil, tercatat defisit sebesar 5 persen. Pengeluaran dibalik defisit itu memang telah menopang ekonomi. Tapi bisakah Jerman melakukan lebih banyak? Tentu, karena Jerman memiliki peluang untuk melakukan lebih banyak. Apakah Jerman perlu melakukan lebih banyak? Menurut kami iya, karena Jerman merupakan negara yang telah melakukan pekerjaan rumahnya dengan baik pada saat ekonominya sedang bagus. Pembenahan anggaran yang dilakukan dulu, sangat menungtungkan pada saat ekonomi melemah.“

Namun pemerintah Jerman tidak mau menuruti saran ini. Jerman ingin mengetahui lebih dulu, bagaimana dampak paket stimulus sebelumnya yang bernilai 80 milyar Euro. Di pihak lain, pakar ekonomi IMF Oliver Blanchard melihat masalah dengan paket stimulus itu, yakni bahwa sebagian besar paket itu diperuntukan proyek-proyek perbaikan infrastruktur yang butuh perencanaan rumit. Dampaknya terhadap konjungtur dan lapangan kerja, baru dapat dirasakan setelah resesi berakhir.

IMF mengimbau negara-negara industri agar membantu bank-bank supaya bisa berfungsi lagi. Semakin lama krisis perbankan dibiarkan berlarut, semakin lama pula resesi akan berlangsung. Semakin lama dan semakin berat resesi yang dihadapi, semakin buruk pula dampaknya pada sistem keuangan. Lingkaran setan inilah yang harus secepatnya dipatahkan.

Karl Zawadzky / Edith Koesoemawiria

Editor: Hendra Pasuhuk