1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ilmuwan Temukan Bukti Amputasi Tertua di Kalimantan

8 September 2022

Sebelumnya, bukti amputasi paling awal adalah kerangka yang ditemukan di Prancis. Pemimpin tim peneliti mengatakan adanya penemuan terbaru di Kalimantan seperti "menulis ulang pemahaman kita" tentang pengetahuan medis.

https://p.dw.com/p/4GYVV
Kerangka berusia 31.000 tahun ditemukan di sebuah gua di Kalimantan Timur, dokumentasi dari Griffith University, Australia, 1 September 2022
Kerangka manusia yang telah berusia 31.000 tahun menjadi bukti amputasi tertuaFoto: Tim Maloney/AP Photo/picture alliance

Kerangka berusia 31.000 tahun yang ditemukan di daerah terpencil di Indonesia mengubah sejarah awal prosedur medis pengobatan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah mingguan Nature, Rabu (07/09).

Para ilmuwan mengatakan bahwa kerangka orang dewasa muda yang ditemukan di sebuah gua di Kalimantan adalah contoh tertua dari amputasi anggota tubuh yang berhasil.

"Ini menulis ulang pemahaman kita tentang pengembangan pengetahuan medis," kata Tim Maloney, seorang peneliti di Universitas Griffith Australia, yang memimpin penelitian tersebut.

Penemuan terbaru mendahului bukti sebelumnya

Contoh amputasi anggota tubuh tertua yang diketahui sebelumnya adalah kerangka manusia berusia sekitar 7.000 tahun dari Prancis, di mana lengan kirinya telah diangkat melalui pembedahan, kemudian sebagian sembuh. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa operasi seperti ini terjadi di masyarakat dengan kehidupan pertanian yang mapan.

Penemuan terbaru mengubah gagasan tersebut dan menunjukkan bahwa pemburu dan pengumpul di Zaman Batu memiliki pemahaman yang jauh lebih canggih tentang anatomi dan perawatan luka daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Kerangka tersebut awalnya ditemukan tahun 2020 di gua Liang Tebo yang dikenal dengan contoh seni cadas kunonya yang berusia 40.000 tahun.

Ketika kerangka tersebut ditemukan, diketahui bahwa bagian bawah kaki kirinya hilang, bersama dengan kaki kirinya. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa tulang-tulang itu tidak hanya hilang, tetapi telah dihilangkan. Bagian kaki kiri yang tersisa merupakan potongan bersih yang menunjukkan pertumbuhan kembali dan tidak memiliki bukti trauma seperti tertusuk atau pecah.

"Ini sangat rapi dan miring, Anda benar-benar dapat melihat permukaan dan bentuk sayatan melalui tulang," kata Maloney dalam konferensi pers.

Pekerja berdiri di gua di Kalimantan Timur
Para ilmuwan meyakini kerangka Borneo mengubah pemahaman tentang prosedur medis awal dan jauh mendahului kerangka yang ditemukan di PrancisFoto: Tim Maloney/AP Photo/picture alliance

Pasien hidup selama bertahun-tahun setelah amputasi

Para ilmuwan percaya amputasi dilakukan saat orang tersebut masih anak-anak ketika anggota badan diamputasi dan terus hidup selama enam sampai sembilan tahun sebagai orang yang diamputasi.

Sementara manusia telah beroperasi satu sama lain selama ratusan tahun, kompleksitas amputasi berarti bahwa dalam pengobatan Barat pasien baru mulai memiliki peluang yang masuk akal untuk bertahan hidup sekitar seratus tahun yang lalu.

Para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi jenis alat yang digunakan untuk melakukan operasi tersebut, tetapi ada spekulasi operasi menggunakan batu yang diasah diikuti pengobatan dengan tanaman obat untuk membantu mencegah infeksi.

bh/ha (AFP, AP)