1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan Turki-Armenia

23 April 2005
https://p.dw.com/p/CNU3

Yeriwan

Pada malam hari menjelang hari peringatan untuk para korban pembunuhan massal di Armenia 90 tahun yang lau, di ibukota Armenia, Yeriwan, lebih dari 10 ribu pengunjuk rasa menuntut negara tetangga Turki untuk mengakui kesalahannya. Turki sebagai negara penerus kerajaan Osmania harus mengakui pembunuhan massal dalam perang dunia pertama sebagai pembunuhan etnis, demikian tertulis pada spanduk dan bunyi yel-yel. Juga presiden Armenia Robert Kocharian mengimbau Turki agar sepenuhnya mengakui kesalahan historis tsb. Itu masalah moral, kata presiden dalam wawancara televisi. Hari Minggu ini diperingati 90 tahun pengejaran terhadap bangsa Armenia yang meminta korban tewas ratusan ribu orang. Juga para warga Armenia di ibukota Jerman, Berlin, memperingati pembunuhan etnis tsb dengan missa oikumeni dan peringatan .