1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanEropa

Seks Remaja Tanpa Pengaman Begitu ‘Mengkhawatirkan’

2 September 2024

Makin banyak remaja di Eropa, Asia Tengah, dan Kanada tidak menggunakan alat kontrasepsi. Para ahli memperingatkan adanya peningkatan risiko penyakit menular dan kehamilan yang tidak diinginkan.

https://p.dw.com/p/4kAHy
Hari Kondom Internasional di Peru tahun 2019
Para ahli menyerukan pendidikan seks yang lebih baik untuk mengajarkan remaja risiko berhubungan seks tanpa alat pengamanFoto: Cristobal Bouroncle/AFP/Getty Images

Penggunaan kondom di kalangan remaja yang aktif secara seksual kini semakin menurun secara signifikan dalam satu dekade terakhir. 

Sebuah laporan terbaru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa 30% remaja laki-laki dan perempuan di Eropa, Asia Tengah dan Kanada, tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun, termasuk kondom, saat terakhir kali mereka berhubungan seks.

Direktur WHO untuk Eropa Hans Henri Kluge, mengatakan bahwa hasil dari laporan ini begitu "mengecewakan, [tetapi] tidak mengejutkan.”

Data menunjukkan bahwa tingkat hubungan seks tanpa kondom melonjak sejak 2014. Hal ini menempatkan kaum muda pada risiko yang signifikan terhadap infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan.

"Pendidikan seksual yang komprehensif dan sesuai dengan usia ini masih terabaikan di banyak negara, dan jika tersedia, pendidikan seksualitas itu semakin banyak diserang dengan alasan yang salah bahwa itu justru mendorong perilaku seksual,” ujar Kluge dalam sebuah pernyataan dengan media.

Para penulis studi ini menyerukan adanya layanan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks yang baru, tanpa adanya "pembatasan” sehingga para remaja mendapatkan akses tanpa hambatan ke layanan dukungan yang tersedia.

Sebanyak 61% remaja tidak menggunakan alat kontrasepsi

Penelitian ini meneliti lebih dari 242.000 remaja berusia 15 tahun di 42 negara dan wilayah di Eropa, Asia Tengah, dan Kanada.

Di wilayah Eropa, rata-rata satu dari lima anak laki-laki dan satu dari tujuh anak perempuan melaporkan pernah berhubungan seks.

Hampir sepertiga (sekitar 30%) dari remaja itu mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi sama sekali, saat terakhir kali berhubungan seks. Angka itu konstan sejak 2018.

Bahkan di Denmark, termasuk Greenland, sebanyak 61% remaja perempuan dan 50% remaja laki-laki mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi saat terakhir kali berhubungan seks.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Tingkat hubungan seks tanpa alat pengaman ini juga tinggi di beberapa negara Eropa Timur, termasuk Slovakia, Bulgaria dan Polandia, serta di Inggris dan Irlandia.

Remaja asal Swiss, Austria, Jerman, dan Prancis yang paling banyak menggunakan alat kontrasepsi, tetapi antara 12-25% remaja di negara itu tidak menggunakan alat kontrasepsi. 

Kekhawatiran penularan penyakit seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan 

"Tren ini mengkhawatirkan karena tanpa kondom, kaum muda terekspos pada risiko infeksi menular seksual dan, terutama jika tidak ada bentuk kontrasepsi lain yang digunakan, kehamilan yang tidak diinginkan,” tulis para penulis studi.

Meningkatnya hubungan seks tanpa kondom ini telah dikaitkan dengan meningkatnya jumlah pengidap penyakit sifilis.

Penyakit menular seksual sedang meningkat di Eropa, dengan jumlah kasus yang dilaporkan pada 2022 lebih banyak dibanding 2021.

Dalam laporan terpisah yang diterbitkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), kasus gonore juga melonjak sebesar 48%, sementara kasus sifilis sebesar 34%, dan kasus klamidia sebesar 16%.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa 6% perempuan dan 18% laki-laki tidak ingat apakah mereka menggunakan kontrasepsi atau tidak saat berhubungan seks. 

Meski kebanyakan hilang ingatan ini disebabkan oleh alkohol, menurut penulis, angka ini juga menunjukkan banyak remaja mengalami kekerasan seksual, termasuk dari tindakan diam-diam saat alat pengaman dilepas tanpa persetujuan, atau hubungan seks yang tidak diinginkan dan tanpa persetujuan. 

SafeSpace: Solusi Keselamatan bagi Perempuan

Pendidikan seks berperan sangat penting

Beberapa negara Eropa, seperti Prancis dan Inggris, menawarkan akses gratis dan mudah untuk mendapatkan kondom bagi yang berusia di bawah 25 tahun.

Namun, menyediakan kondom secara gratis bukanlah satu-satunya solusi. Bahkan dengan akses gratis terhadap kondom, tingkat hubungan seks tanpa kondom pada remaja di Wales dan Skotlandia tetap dilaporkan tinggi, antara 30-42% responden.

Oleh karena itu, para ahli menyerukan adanya pendidikan seks yang lebih banyak dan lebih baik. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak menyediakan pendidikan seks dengan baik.

"Kenyataannya sangat jauh dari teori. Kita harus melatih guru-guru dengan lebih baik di bidang ini, kita harus menyadarkan mereka lagi,” kata Macron pada 2022, ketika skema kondom gratis di Prancis diluncurkan.

WHO juga menyerukan agar pendidikan seks yang komprehensif mulai dilakukan di sekolah-sekolah, sehingga para remaja dapat secara terbuka mendiskusikan topik-topik seputar seksualitas dan kesehatan seks.

Temuan penelitian ini juga menunjukkan "pentingnya pendidikan seksualitas yang sesuai dengan usia dan ramah terhadap remaja, akan memungkinkan anak muda untuk belajar dan mengeksplorasi perasaan, hubungan, dan perilaku seksual.”

Seharusnya tidak ada layanan yang terbatas untuk anak-anak muda ini, seperti dibutuhkannya izin orang tua atau rujukan dari dokter, kata laporan itu. 

(kp/hp)

Sumber:

A focus on adolescent sexual health in Europe, Central Asia and Canada Health Behaviour in School-aged Children international report from the 2021/2022 survey (World Health Organization, August 2024) https://iris.who.int/handle/10665/378547

Annual Epidemiological Reports on the state of sexually transmitted infections (STIs) in the European Union/European Economic Area (EU/EEA) (European Centre for Disease Prevention and Control, March 2024) https://www.ecdc.europa.eu/en/news-events/sti-cases-rise-across-europe

Fred Schwaller
Fred Schwaller Penulis sains yang terpesona oleh otak dan pikiran, dan bagaimana sains memengaruhi masyarakat@schwallerfred