1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan Kaku Merkel dan Obama

25 Juni 2009

Merkel dan Obama selalu menekankan bahwa mereka bersikap baik satu sama lain. Namun, kedua pemimpin negara ini memiliki ganjalan satu sama lain.

https://p.dw.com/p/Ib6a
Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Dresden, Jerman.
Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Dresden, Jerman.Foto: AP

Sejak Barack Obama dilantik menjadi presiden Amerika Serikat akhir Januari lalu, tercatat sejumlah pemimpin negara yang sudah mengunjungi Gedung Putih. Dari Eropa, misalnya Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Tapi, tampaknya sia-sia menunggu kedatangan kanselir Jerman. Sekarang Angela Merkel akan datang, pasti ada alasannya. Demikian diungkapkan pengamat politik Sally Mc Namarra dari lembaga wadah pemikiran "Heritage Foundation".

"Tampaknya dia satu-satunya pemimpin negara Eropa yang tidak silau dengan kegemerlapan, kharisma dan penampilan Barack Obama, bisa dikatakan begitu," kata Mc Namarra.

Merkel dan Obama sudah bertemu dalam dua pertemuan puncak dan lawatan Obama ke kota Dresden dan Weimar awal bulan ini. Bagi Mc Namarra, kedua pemimpin negara memiliki ganjalan satu sama lain.

"Saya rasa, dalam banyak hal, mereka tidak dapat dikatakan saling menyukai. Merkel dan Obama memang punya hubungan professional yang bagus. Tetapi jika diamati hubungan pribadi antara Bush dan Merkel, tampaknya mereka sangat akrab, apa pun pendapat orang tentang perbedaan politik mereka. Itu tidak terlihat pada Barack Obama dan Angela Merkel. Dalam mengatasi masalah politik, akan sangat berat seperti halnya pada Bush,” jelasnya.

Perbedaan pendapat dalam pertemuan ini juga terlihat jelas, demikian dikatakan Doug Bandow, lembaga penelitian berhaluan liberal "Cato Institute".

"Pemerintah Obama berusaha mendesak Merkel dan Jerman agar mengeluarkan lebih banyak uang dalam hal kebijakan keuangan dan pajak. Presiden merasa tidak puas, tapi harus menerima posisi Jerman. Lebih dari itu, pemerintah Amerika Serikat mungkin berupaya mencapai kerjasama lebih besar dari Jerman untuk menerima eks tahanan Guantanamo," ujar Bandow.

Dalam semua hal tersebut terdapat kesenjangan besar antara pemerintah kedua negara, begitu pendapat Doug Bandow. Sebaliknya, Mc Namarra berpendapat, tema pembicaraan paling penting kunjungan Merkel ke Washington adalah soal "penugasan pasukan Jerman di Afghanistan selatan yang diperebutkan". Mc Namarra mengingatkan agar Obama tidak mengintimidasi Merkel, sebab dia memerlukan Merkel untuk menerapkan politiknya mengenai Eropa.

"Maksud Obama, Uni Eropa akan menjadi bagian terpenting kebijakannya menyangkut Eropa. Bush sangat mementingkan aliansi dengan masing-masing negara, koalisi sukarela, dan NATO. Barack Obama menegaskan bahwa pandangannya mengenai Uni Eropa sangat penting. Oleh sebab itu dia harus menarik Perancis dan Jerman supaya berpihak padanya. Kedua negara ini penting, bahkan mungkin yang terpenting di Brüssel,“ tutur Mc Namarra.

Albrecht Ziegel/Luky Setyarini

Editor: Dewi Gunawan