1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan AS dan Kuba

17 April 2009

Presiden AS Barack Obama menyatakan keinginannya untuk membangun kembali hubungan Amerika dan Kuba yang telah membeku selama lebih dari 50 tahun.

https://p.dw.com/p/HZIh
Symbolbild Kuba und USA

Larangan perjalanan bagi warga Amerika keturuan Kuba yang ingin berkunjung ke kampung halamannya telah dicabut. Presiden AS Barack Obama juga memberi kelonggaran bagi warga Amerika keturuan Kuba yang ingin mentransfer uang dan mengirim paket hadiah ke kampung halamannya. Ini merupakan salah satu upaya Obama membuka kembali pintu hubungan Amerika dengan Kuba.

Sebagai bagian dari perubahan kebijakan pemerintah Obama terhadap Kuba, perusahaan telepon Amerika sekarang dapat mengikuti tender untuk mendapat konsesi membuka jalur komunikasi ke Kuba.

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengatakan bahwa Presiden Obama mengharapkan kebebasan bagi rakyat Kuba.

"Semua yang mencakup nilai nilai dasar demokrasi berharap Kuba dapat menghargai hak asasi manusia, politik dan ekonomi bagi semua warganya. Presiden Obama percaya, langkah yang diambilnya hari ini, akan mewujudkan sasaran menjadi kenyataan", demikian Gibbs.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton di Haiti mengatakan bahwa Amerika siap berdiskusi dengan Kuba untuk mengambil langkah langkah yang bisa diambil. Amerika ingin agar Kuba dapat membuka diri, melepaskan tahanan politik dan terbuka terhadap opini dan media internasional.

Para pengamat menduga, pernyataan Obama mengindikasikan harapannya menyangkut hubungan timbal balik dengan Kuba, nampaknya akan sulit diraih.

Dari pertemuan para pemimpin berhalauan kiri di Venezuela, Presiden Kuba, Raul Castro mengisyaratkan bahwa Kuba bersedia untuk berdialog dengan Washington dalam posisi setara. Castro mengatakan, ia telah mengirim pesan kepada pemerintah AS bahwa Kuba siap untuk merundingkan tentang segala hal termasuk hak asasi manusia, kemerdekaan pers dan tahanan politik.

Ini merupakan pernyataan yang paling jelas dan damai yang digunakan baik oleh Raul Castro dan kakaknya, Fidel Castro sejak pemerintahan Amerika dibawah Presiden Dwight D Eisenhower saat pada awal 1961 memutuskan hubungan dengan Kuba.

Saat ini Kuba memenjarakan sekitar 200 tahanan politik yang didituduh sebagai mata mata Amerika Serikat. (MH/rtr/ap)

Editor: Agus Setiawan