1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hiroshima Peringati 65 Tahun Dijatuhkannya Bom Atom

6 Agustus 2010

Amerika Serikat untuk pertama kalinya hadir dalam peringatan Hiroshima. Pada Perang Dunia ke 2, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki.

https://p.dw.com/p/OdpG
1000 ekor merpati putih dilepaskan dalam upacara peringatan dijatuhkannya bom atom di kota HiroshimaFoto: AP

Lonceng perdamaian berdentang tepat pada pukul 8:15 pagi di Hiroshima. Saat itulah 65 tahun yang lalu, pada 6 Agustus 1945, pesawat tempur Amerika Serikat Enola Gay terbang di atas kota Hiroshima dan menjatuhkan bom atom Little Boy dari ketinggian 9.450 meter. Peristiwa yang menelan ratusan ribu jiwa itu diperingati Jumat (06/08) oleh Jepang dengan seruan perdamaian.

Senjata Nuklir Masih Menjadi Ancaman

Puluhan ribu korban hidup yang kini sudah berusia lanjut, serta anak-cucu, para petinggi pemerintah dan tamu negara mengheningkan cipta di bawah sinar matahari pagi mengenang peristiwa yang mengubah dunia itu. Sebelum melepaskan merpati putih, Walikota Hiroshima Tadatoshi Akiba merefleksi dalam pidatonya, bagaimana abolisi senjata nuklir masih merupakan beban nurani global. Selain Hiroshima, juga kota Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada tahun 1945. Walikota Hiroshima Akiba mengimbau pemerintah Jepang agar kini keluar dari bawah payung nuklir Amerika Serikat.

Setelah kalah dalam Perang Dunia ke 2, Jepang menjadi tergantung pada Amerika Serikat. Konstitusi Jepang yang ditetapkan pada 1947, juga dirancang oleh Amerika Serikat dan melarang Jepang untuk memiliki pasukan militer serta melakukan tindak agresi ke negara lain. Militer Jepang sampai kini dibatasi fungsinya. Dalam hal keamanan dan pertahanan, Amerika Serikat merupakan sekutu Jepang yang paling penting.

Di acara peringatan itu, Sekjen PBB Ban Ki Moon juga menegaskan bahwa dunia yang bebas senjata nuklir merupakan salah satu jaminan utama bagi dunia yang lebih aman. “Bersama kami berada dalam perjalan dari ground zero menuju global zero, yakni sebuah dunia yang bebas dari senjata-senjata pemusnah massal. Inilah satu-satunya jalan menuju dunia yang lebih aman. Selama masih ada senjata nuklir di dunia, maka kita akan terus hidup di bawah bayang-bayang nuklir,” dikatakan Ban Ki Moon.

Hadirnya Wakil dari Amerika Serikat

Ini merupakan pertama kalinya seorang sekjen PBB menghadiri peringatan Hiroshima. Acara 6 Agustus ini diikuti oleh delegasi dari 70 negara, dan selain Ban Ki Moon kali ini untuk pertama kalinya negara-negara yang bersekutu dalam Perang Dunia 2, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, mengirimkan utusan resmi.

Dalam pernyataannya, duta besar Amerika Serikat untuk Jepang John Roos, menyatakan pentingnya kerjasama untuk membangun dunia yang bebas senjata nuklir demi generasi-generasi mendatang. Tanggapan atas kehadiran utusan Amerika Serikat cukup beragam. Di antara sebagian korban hidup, yang sejak pukul empat pagi sudah berkumpul di lokasi untuk menyalakan kemenyan dan berdoa, terdengar keinginan akan hadirnya Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang selama kampanye menggaungkan seruan anti-nuklir.

Sementara di antara sejumlah aktivis terdengar juga kritik atas keterlambatan partisipasi Amerika Serikat. Kepada kantor berita dpa, Haruko Moritaki dari Aliansi Hiroshima untuk Abolisi Senjata Nuklir, mengingatkan, Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang pernah menggunakan bom atom dalam perang. Dan sampai kini masih memiliki senjata nuklir.

Edith Koesoemawiria/dpa/afp

Editor: Hendra Pasuhuk