1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hilangnya Otoritas Obama, Merkel yang Cerdik?

12 November 2010

Mendung kelabu yang menyelimuti pertemuan puncak G-20 berhasil sirna. Untuk tema-tema yang menjadi perdebatan, ke-20 kepala negara dan pemerintahan berhasil mencapai kompromi.

https://p.dw.com/p/Q7Dn
Presiden Obama (kanan) bertemu Kanselir Merkel (kiri) di sela-sela KTT G-20Foto: AP

Obama kehilangan otoritasnya. Demikian komentar harian Perancis Le Figaro mengenai pertemuan puncak G-20 di Seoul

"Washington berpandangan, yang baik untuk Amerika Serikat juga baik untuk seluruh dunia. Amerika Serikat menuduh negara pengekspor penting seperti Cina atau Jerman mengambil keuntungan yang tidak proporsional dari dukungan konjungtur Amerika Serikat, tanpa memberi dorongan yang cukup bagi perdagangan dalam negeri. Kritik ini sebagian benar, tapi tidak dapat menyalahkan Jerman, menekan nilai tukar mata uang Euro tetap rendah. Amerika Serikat tidak hanya membuat marah Jerman dan Cina, Brazil juga bersikap kritis. Mantan Presiden Lula da Silva berpendapat jika negara-negara kaya tidak mendorong kekuatan daya belinya sendiri dan hanya ingin mengekspor, ini membawa dunia ke ketidakmampuan membayar, karena tidak ada lagi yang membeli dan semua hanya ingin menjual. Amerika Serikat berada sendirian melawan seluruh dunia, dan Washington menimbulkan kesan kehilangan otoritas adidayanya.“

Harian Jerman Westdeutsche Zeitung juga memandang kritis rencana Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk memerangi ketidakseimbangan perdagangan

"Tentu saja juga merupakan kepentingan Eropa agar perekonomian terbesar dunia itu kembali mengalami kemajuan. Tapi Obama memilih formulasi yang salah. Ingin mendikte Jerman dan negara lainnya yang memiliki surplus dagang adalah tindakan kebingungan. Kini yang dikhawatirkan Amerika Serikat akan kembali ke proteksionisme. Hal itu akan semakin menambah ketegangan.“

Sementara harian Italia La Stampa memandang Kanselir Jerman Merkel sebagai pemain kunci dalam pertemuan puncak G-20 di Seoul

“Angela Merkel yang cerdik? Tentu saja keberuntungan dan situasi juga memainkan peranan. Namun Merkel memiliki kekuasaan dan ia tahu akan hal itu. Jerman adalah raksasa yang tenang, memiliki catatan rekening yang rapih dan sudah melalui pencernaan penyatuan kembali. Antara Düsseldorf dan Dresden tidak ada lagi kesenjangan seperti 20 tahun lalu, jika menyangkut tema rentabilitas dan efisiensi. Badan administrasi Jerman adalah mesin yang rajin dilumuri minyak seperti halnya diplomasi Jerman. Mungkin tanpa fantasi yang berlebihan, tapi elegan dan pragmatis jika menyangkut tawar-menawar untuk tercapainya kompromi Eropa di balik layar pertemuan puncak. Itu adalah resep utama yang tidak ingin dihindari Jerman, juga meskipun sifat orientasinya terhadap Eropa pasca Perang Dunia ke-2, yang dianggapnya suci, ternoda karenanya.”

Dyan Kostermans/dpa/AFP

Editor: Asril Ridwan