1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

Harga BBM Pertamax Naik dan Tarif PPN Jadi 11%

Detik News
1 April 2022

Mulai 1 April, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM Pertamax menjadi Rp12.500/liter dari Rp9.000/liter. Selain itu, pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11%.

https://p.dw.com/p/49JUq
Presiden Joko Widodo mengunjungi SPBU di MT Haryono, Jakarta, untuk melihat pengisian bahan bakar Biodiesel B30, tahun 2019
Mulai 1 April 2022, harga BBM Pertamax naik menjadi Rp12.500 per literFoto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman

Harga BBM Pertamax di semua SPBU Pertamina sudah disesuaikan menjadi Rp12.500 per liter. Kenaikan harga yang dilakukan PT Pertamina (Persero) ini menyesuaikan naiknya harga minyak mentah dunia.

Dari pantauan detikcom pagi ini, Jumat (01/04), di daftar harga yang ada di depan beberapa SPBU harga Pertamax sudah dituliskan seharga Rp12.500 per liter dari awalnya hanya Rp9.000 per liter. Kenaikan harga BBM hanya untuk Pertamax saja. Pertalite, BBM yang sering digunakan masyarakat harganya tetap tidak naik di level Rp7.650 per liter.

Menurut Pertamina, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah dari harga pasar. Bila dilihat dari data Kementerian ESDM, harga pasar RON 92 pada April tembus Rp16.000 per liter.

"Penyesuaian harga ini, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting dalam keterangan tertulis Kamis (31/03).

Daftar harga BBM Pertamina:

Pertalite (RON 90): Rp7.650 per liter

Pertamax (RON 92): Rp12.500 per liter

Pertamax Turbo (RON 98): Rp14.500 per liter

Solar/Biosolar: Rp5.150 per liter

Pertamina DEX (CN 53): Rp13.700 per liter

Respons warga harga Pertamax naik

Respons beragam terjadi di tengah masyarakat dengan adanya kenaikan harga BBM Pertamax. Banyak masyarakat mengaku keberatan dengan naiknya Pertamax, bahkan ada yang mengatakan bakal pindah pakai Pertalite.

Amin salah satunya, dia mengaku biasa mengisi bensin per hari untuk bekerja sebanyak Rp20.000. Dengan uang segitu dia bisa mendapatkan 2 liter Pertamax untuk bahan bakar motornya, tetapi dengan kenaikan harga ini uang sebesar itu cuma cukup untuk 1,5 liter saja.

"Saya emang lebih enakan pakai Pertamax, jujur aja keberatan. Orang biasa isi Rp20.000 bisa 2 liter ini seliter lebih doang," kata Amin salah satu pemotor pengguna Pertamax yang mengantre di salah satu SPBU yang ada di bilangan Cirendeu, Tangerang Selatan, Jumat (01/04).

Lisna, pemotor lainnya mengatakan mengatakan baru tahu bila harga Pertamax naik. Dia mengaku kaget dengan harga yang sekarang. Bahkan menurutnya, mulai besok dia ingin pakai Pertalite saja.

"Saya baru tahu naik, makin dikit dong dapet bensinnya. Udah nggak bisa ngisi Rp10.000 lagi kalau gini. Saya pindah aja deh Pertalite besok," kata Lisna ditemui di tempat yang sama.

Tarif PPN jadi 11%, pulsa hingga tagihan internet bisa naik

Pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% per 1 April 2022. Masyarakat siap-siap merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli pulsa atau berlangganan internet rumah karena berpotensi terjadi kenaikan. Kenaikan PPN jadi 11% mulai 1 April 2022 tertuang dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Sistem telekomunikasi merupakan jenis barang yang tidak dikecualikan dalam pengenaan PPN sehingga akan mengalami kenaikan.

Sejumlah operator telekomunikasi sudah mengumumkan kenaikan tarif PPN dari jauh-jauh hari kepada pelanggan termasuk XL Axiata. detikcom salah satu yang mendapat pesan berantai di mana isinya menginformasikan kenaikan tarif PPN 11% berlaku 1 April 2022 untuk seluruh transaksi bisnis.

"Bagi pelanggan XL PRIORITAS, tagihan yang tercetak mulai tanggal 1 April 2022 akan dikenakan rencana tarif PPN 11%," bunyi pesan tersebut dikutip detikcom, Jumat (01/04).

Setali tiga uang, Telkomsel juga mengaku telah mendapat sosialisasi secara berkala dari Ditjen Pajak mengenai penerapan aturan kenaikan tarif PPN mulai 1 April 2022.

"Sebagai tindak lanjut hal tersebut, Telkomsel telah mempersiapkan rencana kerja, termasuk proses edukasi dan sosialisasi kepada pelanggan," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H Barmono.

"Untuk itu, khusus kepada pelanggan layanan Telkomsel Halo (pascabayar), kami telah mulai melakukan sosialisasi mengenai rencana kenaikan PPN sebesar 11% mulai 1 April 2022, mulai pengiriman SMS notifikasi yang dilakukan pada 8 Maret 2022," tambahnya.

Begitu juga dengan Indosat Ooredoo Hutchison. Bakal ada kenaikan layanan karena transaksi beban PPN dikenakan kepada konsumen akhir atau pembeli.

"Pada prinsipnya kami akan mematuhi setiap peraturan perpajakan yang berlaku, dengan tetap berkomitmen untuk terus menjaga kualitas layanan dan produk terbaik bagi pelanggan serta menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," tutur SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang.

Smartfren juga mengaku akan mengikuti kenaikan PPN 11%. "Smartfren selalu mengikuti kebijakan pemerintah, demikian juga dalam hal perubahan PPN menjadi 11%. Pada saat peraturan tersebut diberlakukan maka PPN akan mengikuti aturan baru," ungkap Deputy CEO Mobility Smartfren, Sukaca Purwokardjono. (Ed: ha/rap)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Pertamax Naik Jadi Rp 12.500/Liter, Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina

Respons Warga Harga Pertamax Naik: Kaget Hingga Mau Beralih ke Pertalite

Tarif PPN Jadi 11% Mulai Hari Ini, Pulsa Hingga Tagihan Internet Bisa Naik