270809 Israel Erwartungen Netanjahu
27 Agustus 2009Bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu di Berlin, koran-koran Israel mengangkat peran serta dinas rahasia Jerman dalam pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina. Gilad Shalit, tentara Israel yang diculik Hamas tiga tahun lalu di Jalur Gaza, akan ditukar dengan sekitar 1000 tahanan Palestina.
Nentanyahu meminta bantuan Jerman sejak menjabat sebagai perdana menteri, demikian tulis koran-koran Israel. Kunjungan ke Berlin kali ini ingin dimanfaatkannya untuk menyampaikan terimakasih kepada Kanselir Angela Merkel atas upaya dinas rahasia Jerman.
Pertemuan kedua pemimpin negara yang dijadwalkan Kamis siang (27/08) juga akan membahas seruan Israel bagi sanksi ekonomi yang lebih kuat terhadap Iran dan masalah pemukiman di Tepi Barat.
Radio Israel melaporkan Rabu kemarin (26/08), PM Netanyahu menolak tuntutan pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan total pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan pendudukan.
Menteri Jossi Peled yang menyertai Netanyahu ke Berlin mengatakan, “Saya hanya bisa menjanjikan satu hal, berdasarkan kata-kata PM Netanyahu. Kami akan melakukan segala upaya agar hubungan khusus dengan AS tetap terjaga, agar kami bisa terus bekerjasama. Saya pikir, sangat mendesak untuk menjelaskan pada Eropa kondisi di lokasi.“
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan PM Inggris Gordon Brown di London, Netanyahu menolak pembatasan kedaulatan Israel terhadap Yerusalem. Sebuah sikap yang bukan saja didukung pemerintah koalisi Israel, tapi juga kubu oposisi.
Anggota Kadima, Otniel Shneller, mengatakan, "Saya sangat menghormati Eropa dan AS. Jika kelak kami berhasil menciptakan perdamaian dan memutuskan apa yang akan dilakukan, kami juga akan menangani masalah ini. Tapi sekarang ini, mengatakan bahwa rakyat Yahudi tidak boleh hidup di sebagian wilayah ibukota kami sendiri, bagaimana bisa?“
Koran Israel "Ha'aretz“ melaporkan, sebelum kunjungan Netanyahu ke Berlin, penasehat keamanan pemerintah Uzi Arad mendesak agar topik pembangunan pemukiman tidak dijadikan pokok pembicaraan dengan Kanselir Merkel. Dan tidak menyinggungnya dalam konferensi pers bersama di akhir pertemuan. Namun hal itu ditolak Christoph Heusgen, penasehat urusan luar negeri dan keamanan Merkel.
Akhir pekan lalu (21/08), penasehat keamanan Netanyahu kembali menelepon Berlin. Ia memprotes keterangan seorang juru bicara Kementrian Luar Negeri Jerman yang menyebut kebijakan pemukiman Israel sebagai masalah utama dalam melanjutkan proses perdamaian Timur Tengah.
Menurut koran "Ha'aretz“, nada keras Uzi Arad dalam pembicaraan telepon itu menimbulkan ketegangan besar antara Kementrian Luar Negeri Jerman dan Israel.
Seusai pembicaraan dengan Kanselir Angela Merkel Kamis siang (27/08), PM Netanyahu dijadwalkan mengunjungi sebuah vila di danau Wannsee, pinggir kota Berlin. Di tempat itu, tahun 1942, para petinggi Nazi memulai pelaksanaan rencana mereka yang kemudian dikenal sebagai Holocaust.
Blagorodna Grigorova/ Renata Permadi
Editor : Hendra Pasuhuk