1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KonflikTimur Tengah

Hamas Tanggapi Usulan Gencatan Senjata AS

12 Juni 2024

Mediator Mesir dan Qatar mengatakan sedang memeriksa tanggapan dari kelompok militan Hamas, dan akan berupaya “sampai tercapai kesepakatan” atas proposal gencatan senjata yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) di Gaza.

https://p.dw.com/p/4gwEH
Gaza
Proposal gencatan senjata dari AS yang didukung oleh DK PBB bertujuan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza dan membebaskan para sandera IsraelFoto: Dawoud Abo Alkas/AA/picture alliance

Para mediator Mesir dan Qatar pada Selasa (11/06) memberikan konfirmasi, mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata di Gaza yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Kedua negara tersebut kemudian "mengonfirmasi bahwa upaya mediasi bersama mereka dengan AS akan terus berlanjut hingga kesepakatan tercapai, dan bahwa para mediator akan memeriksa respons tersebut dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan mengenai langkah-langkah selanjutnya.”

Namun, pernyataan tersebut tidak menyebutkan tentang Israel.

Sebelumnya, Hamas dan sebuah organisasi terkait yang berbasis di Gaza, Jihad Islam, mengatakan mereka "siap untuk berunding secara positif untuk mencapai sebuah kesepakatan.”

Hamas masih menahan sekitar 120 dari hampir 250 sandera yang mereka culik ketika menyerang Israel pada 7 Oktober. Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat dan negara-negara lain. 

Keluarga sandera
Keluarga para sandera menghadiri rapat umum di Tel Aviv pada Selasa (11/06)Foto: Marko Djurica/REUTERS

Blinken umumkan bantuan Gaza, Netanyahu dukung proposal AS

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah mengumumkan bantuan kemanusiaan lebih dari $400 juta (sekitar Rp6,5 triliun) untuk warga Palestina, dalam sebuah konferensi bantuan untuk Jalur Gaza yang diselenggarakan oleh Yordania.

Blinken sedang melakukan tur ke Timur Tengah untuk memajukan kesepakatan gencatan senjata pada Selasa (11/06). Pada konferensi tersebut Ia mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan di Gaza.

Menlu AS itu juga meminta Hamas untuk menerima proposal yang didukung AS untuk gencatan senjata Gaza dan pembebasan para sandera.

Ia mengatakan,resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana tersebut membuat hal ini menjadi "sangat jelas” bahwa dunia mendukungnya.

Pertemuan Blinken dan Netanyahu
Blinken bertemu dengan Netanyahu di Yerusalem pada Senin (10/6) malamFoto: Amos Ben-Gershom/GPO/dpa/picture alliance

Blinken menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengulangi "komitmennya” terhadap proposal tersebut ketika mereka bertemu pada Senin (10/06) malam.

Presiden AS Joe Biden secara mengejutkan mempresentasikan sebuah rencana tiga tahap untuk gencatan senjata dalam perang Gaza pada akhir Mei lalu. Rencana ini mencakup pembebasan sekelompok sandera warga Israel selama gencatan senjata berlangsung, dan sebagai imbalannya warga Palestina yang ditahan di Israel akan dibebaskan.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, kelompok tersebut setuju dengan rancangan resolusi itu dan siap untuk menegosiasikan rinciannya. Ini adalah sebuah perkembangan yang disebut Blinken sebagai "sebuah tanda yang penuh harapan.”

Namun, mediator Qatar dan Mesir belum menerima jawaban resmi dari Hamas atau Israel atas proposal tersebut, dan ada keraguan apakah ada kemajuan nyata yang telah dicapai.

Setelah pembicaraan dengan para pemimpin Israel, Blinken juga mengatakan, diskusi yang membahas rencana pascaperang untuk Gaza akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. 

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

PBB mendukung proposal gencatan senjata dari AS

Dewan Keamanan PBB telah mendukung rancangan resolusi AS yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dalam tiga tahap.

Fase pertama adalah penghentian pertempuran selama enam minggu dan penarikan mundur Israel dari daerah-daerah berpenduduk di Gaza, yang memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali.

Penarikan awal ini akan memungkinkan peningkatan drastis bantuan kemanusiaan, dengan sekitar 600 truk memasuki daerah kantong pemukim tersebut setiap harinya.

Sementara itu, Hamas akan membebaskan sandera perempuan, orang tua dan orang yang terluka sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan di Israel.

Pada tahap kedua, semua sandera yang tersisa di Gaza, termasuk tentara Israel, akan dibebaskan. Sementara pasukan Israel akan menarik diri dari seluruh Jalur Gaza. Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata akan menjadi permanen pada tahap ini.

Tahap ketiga akan memulai rencana rekonstruksi yang didukung secara internasional untuk Gaza.

"Dewan ini mengirimkan pesan yang jelas kepada Hamas, yakni terimalah kesepakatan gencatan senjata yang ada. Israel telah menyetujui kesepakatan ini, dan pertempuran dapat berhenti hari ini jika Hamas melakukan hal yang sama,” kata duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield setelah sesi Senin (10/06).

pkp/rs (AP, dpa, AFP, Reuters)