1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hadiah Perdamaian Ikatan Toko Buku Jerman untuk Susan Sontag.

13 Oktober 2003
https://p.dw.com/p/CPEu

Pengarang wanita asal AS dan pakar teori kebudayaan Susan Sontag kemarin di Frankfurt am Main, menerima Hadiah Perdamaian dari Ikatan Toko Buku Jerman . Hadiah Ikatan Toko Buku Jerman diberikan tiap tahun dalam rangka Pameran Buku Internasional di Frankfurt am Main. Berikut komentar wartawan Deutsche Welle, stefan Dege:

Sontag yang terkenal sebagai kritikus tajam terhadap perang Irak, mendapat penghargaan internasional terutama untuk karya tulisannya mengenai budaya dan esai-esai yang mengandung kritik sosial yang tajam. Juri di Frankfurt mendasari keputusannya untuk memilih susan Sontag, atas keberaniannya mengemukakan pendapat yang berbeda, ketajaman pena dan kecermatannya dalam analisis politik. Di dunia yang penuh dengan gambaran palsu dan kebenaran yang cacad, wanita Amerika berusia 70 tahun itu senantiasa mengupayakan agar menghormati cara berpikir yang bebas. Dengan terpilihnya Susan Sontag, Ikatan Toko Buku Jerman juga memberikan isyarat politik untuk menjembatani dialog yang kritis antara Eropa dan AS.

Dengan kata-kata yang sederhana namun jitu, Susan Sontag mengemukakan kritik. Dengan kata-kata yang tajam ia mengecam para penghasut perang, mereka yang menarik keuntungan dari perang, para penindas, pemeras dan pengrusak budaya di dunia. Ia melakukannya sejak puluhan tahun , senantiasa dengan cara yang provokatif. Susan Sontag tidak mau menggurui . Bila ia menyebut nama, maka ia juga berani menyebut nama orang yang berkuasa. Pemerintahan George Bush di Washington telah berkali-kali dikritik. Teori Bush bahwa serangan 11 September ditujukan kepada peradaban dan kebebasan, ditentang oleh Susan Sontag.

Menurut Sontag, teror adalah akibat dari politik luar negeri negara adi daya. Namun Sontag rupanya meremehkan trauma nasional yang diderita rakyat AS setelah runtuhnya menara kembar di New York. Citranya sebagai hati nurani AS tercoreng. Namun Sontag juga bersedia meminta maaf secara resmi. Namun keputusan Presiden AS George Bush junior untuk melancarkan perang ke Irak, tidak dapat dimaafkan oleh Susan Sontag. Ia menuding Bush sebagai pelanggar peraturan main. Dengan strategi perang preventif , Bush menggantikan hukum internasional dengan hukum yang membenarkan orang yang lebih kuat, demikian argumentasi Sontag yang mengkritik Bush menolak kerjasama multilateral.

Sontag mengatakan, perjanjian internasional selalu ditolak oleh pemerintah AS, kecuali apa bila perjanjian itu berguna bagi negara adi daya. Sontag juga menyoroti tokoh kuat lainnya, yang dulu bintang film , kini terjun ke bidang politik. Yakni Arnold Schwarzenegger yang terpilih sebagai gubernur negara bagian Kalifornia, bagi Sontag merupakan lelucon yang buruk. Sama sekali tidak lucu, karena itu menandakan tamatnya politik. Dalam pidatonya pada upacara penyerahan Hadiah Perdamaian , Susan Sontag menegaskan adanya kesenjangan budaya antara Eropa dan Amerika. Kesenjangan yang dalam itu mencerminkan perbedaan antara yang Lama dan Baru. Sontag menganjurkan karya sastra sebagai contoh bagi dialog antara dunia yang lama dan yang baru. Rupanya diperlukan seorang intelektual Amerika, seperti Susan Sontag yang berani mengeluarkan suara kritis namun lembut, sementara para intelektual Jerman bungkam. Menyadari dan menyebut perbedaan pandangan antara Eropa dan Amerika mungkin merupakan benih bagi masa depan baru Eropa-AS. Kiranya, Susan Sontag pantas mendapat Hadiah Perdamaian.