1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hadiah Nobel Kesusateraan Bagi Pengarang Inggris Doris Lessing

11 Oktober 2007

Doris Lessing sudah sejak lama termasuk kandidat favorit untuk memperoleh hadiah Nobel. Namun, keputusan komite Akademi Swedia tidak dapat diduga. Dalam usia yang cukup lanjut, Doris Lessing akhirnya terpilih juga.

https://p.dw.com/p/CP2j
Doris Lessing
Doris LessingFoto: AP

Horace Engdahl, sekretaris tetap Komite Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia sebagaimana biasa selalu tampil tepat pada waktunya. Kali ini dia juga keluar dari kamar kerjanya tepat pukul 13 waktu setempat untuk mengumumkan penerima penghargaan Nobel tahun 2007 dalam bidang kesusasteran.

Meskipun diiringi tepukan ramai yang menandakan bahwa karya dari Doris Lessing sudah dikenal baik, kejutan juga terasa hadir di ruang itu. Sebab Doris Lessing dari Inggris yang berusia 88 tahun, sudah sering dicalonkan sebagai penerima hadiah kesusateraan yang paling bergengsi di dunia itu. Dan dia sudah acap kali tidak keluar sebagai pemenang. Tampaknya Lessing kali ini juga tidak memperkirakan akan lolos. Seperti biasa, Horace Engdahl mencoba menelpon penerima hadiah Nobel, 15 menit sebelum pengumuman, tetapi Lessing tidak dapat dihubungi lewat telepon:

“Saya belum berbicara dengannya. Dia tidak ada, mungkin sedang jalan-jalan dengan kucingnya. Tampaknya dia tidak lagi memperkirakan untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Saya ingin berbicara dengannya, misalnya mengenai sejarah 50 tahun imperialisme dan banyak hal lain lagi.“

Sejarah kolonialisme Inggris adalah tema utama dalam karyanya. Terobosan dicapainya tahun 1962 melalui karya „The Golden Notebook“ atau Buku Catatan Emas. Horace Engdahl juga menyinggung sejumlah buku lainnya yang memaparkan pandangan mengenai hubungan antara perempuan dan laki-laki pada abad ke-20:

“Dia adalah pengarang perempuan abad ke-20. Baginya pengalaman perempuan dan laki-laki sama pentingnya. Dia menemukan sebuah bentuk penggambaran yang membuat pria dan wanita sama menariknya dan enak dibaca. Selain itu dia sangat berarti bagi gerakan wanita.”

Meskipun demikian Lessing tidak membiarkan dirinya dicaplok oleh gerakan-gerakan feminisme. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2003, dia mengeluarkan pendapat yang sangat kritis mengenai gerakan tersebut:

“Jika ada sesuatu yang benar-benar berubah untuk kondisi kaum perempuan, maka ini terjadi melalui ilmu pengetahuan dan teknik, bukan melalui gerakan feminisme. Mesin cuci, mesin penghisap debu dan pil KB mengubah kehidupan perempuan dan bukan slogan. Kamu tidak mencapai apa pun bila turun ke jalan dan meneriakkan slogan. Tujuan dapat dicapai jika misalnya kamu membentuk sebuah komite, menulis ke berbagai harian, memilih calon anggota parlemen. Ini sangat sulit, jalannya panjang dan lambat .“

Doris Lessing akan menerima penghargaan Nobel pada 10 Desember 2007 di Stockholm, Swedia, disertai hadiah sebesar 1, 1 juta Euro.