1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak BolaGlobal

Habis Lamine Yamal, Terbitlah Sederet Calon Bintang Lain

Hardimen Koto
Hardimen Koto
10 November 2023

Perkenalkan: Lamine Yamal, winger Spanyol, 16 tahun, buah bibir asal Barcelona. Keren! Sayang, dia tidak beraksi di Indonesia. Kecewa? Kolom Hardimen Koto

https://p.dw.com/p/4Yf3E
Lamine Yamal saat memperkuat timnas senior Spanyol dalam laga kualifikasi Euro 2024 melawan Georgia
Lamine Yamal saat memperkuat timnas senior Spanyol dalam laga kualifikasi Euro 2024 melawan GeorgiaFoto: Irakli Gedenidze/REUTERS

Banyak orang menunggu aksi Lamine Yamal, winger kidal Barcelona berdarah Maroko. Lamine, yang mencetak empat gol di Euro U17 Mei 2023 lalu,  lebih difokuskan membela Barcelona di Champions League.  

Banyak fans di Indonesia kecewa, terutama publik Solo, tuan rumah Grup B yang juga diisi Mali, Kanada dan Uzbekistan.  

Akan tetapi, jangan kuatir. Piala Dunia U-17 di Indonesia, pastinya, punya kandidat bintang lain. Banyak. Berderet.  

Spanyol, meski kehilangan Lamine, punya wonder kid lain. Marc Guiu misalnya. Tombak tajam Barcelona ini juga menjanjikan.  

Ada juga nama Ethan Nwaneri, kreator lini kedua Inggris berdarah Nigeria. Nwaneri, dalam usia semuda ini, seperti Lamine, juga sudah masuk line-up skuad senior Arsenal.  

Duel Inggris vs Brasil di JIS Jakarta juga jadi medium pembuktian kebintangan Nwaneri.  

Maklum, Selecao juga punya sederet nama menjanjikan. Messinho, sapaan Estevao Willian, salah satunya. Usia 14 dibeli dari Cruzeiro, dan lalu membawa Palmeiras juara Brasil U-17. Hattrick-nya menghajar Sao Paulo, tim yang dibela diaspora Indonesia, Welber Jardim.  

Jardim pula, selain Arkhan Kaka, jadi roket Indonesia. Saya berharap banyak mereka moncer bersama skuad Bima Sakti di Gelora Bung Tomo, Surabaya dan membawa Indonesia ke medium 16-Besar.  

Medium ini, 16 Besar, buat Jepang seolah momok. Raja Asia ini selalu kandas sebelum perempat-final.

Tapi, kali ini, mereka punya Gaku Nawata, pemain paling moncer di zona Asia dengan lima gol. Nawata pula yang digadang-gadang bersinar, menjadi pilar Asia, bersama Yun Do-young dari Korea.  

Bakal bintang lain? Itu ada pada sosok Claudio Etcheveri, second striker Argentina dari River Plate. Duel Nawata vs Ethceveri pada 14 November di JIS menjadi daya tarik.  

Apa kabar Afrika? Saya sodorkan satu nama ini: Amara Diouf, mesin gol Senegal yang mencatat satu gol penting saat Maroko ditaklukkan dalam partai puncak Afrika U-17 di Algiers, Aljazair.  

Jangan juga dilupakan Suleymano Alio, Best Player Afrika U-17 2023 yang dikenal mematikan. Sama halnya dengan Paris Brunnet dan Robert Ramsak, duo hebat yang membawa Jerman kampiun di Hungaria.

Kick-off 10 November dan ada jalan panjang jelang final 2 Desember di Solo.  

Kita segera menantikan kisah-kisah ajaib dari Piala Dunia U-17, seperti saat Cesc Fabregas, Toni Kroos, Del Piero, David Silva, Pulisic, Danny Welbeck, Carlos Tevez bermunculan di era mereka.

 

Hardimen Koto: pengamat, analis dan komentator sepak bola

*tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis.

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang akan kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Kirimkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite. 

 

Hardimen Koto
Hardimen Koto Jurnalis dengan passion hebat untuk dunia olahraga.