1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiKanada

Google Akan Hapus Tautan Berita di Kanada

30 Juni 2023

Google mengatakan Undang-Undang Berita Online Kanada yang baru "tidak dapat dijalankan". UU itu menuntut perusahaan seperti Google membayar kompensasi kepada media berita kalau berita mereka ditautkan.

https://p.dw.com/p/4TGjH
Foto ilustrasi Google
Foto ilustrasi GoogleFoto: Andrew Kelly/File Photo/Reuters

Google menjadi raksasa teknologi termutakhir yang terdampak undang-undang baru di Kanada, yang akan mewajibkan perusahaan digital untuk memberi kompensasi kepada outlet media atas konten yang mereka bagikan atau gunakan kembali di platformnya.

Undang-Undang Berita Online yang disahkan minggu lalu, bertujuan untuk mendukung sektor media berita Kanada yang sedang berjuang untuk bertahan. Selama dekade terakhir, banyak perusahaan media yang gulung tikar karena kebanyakan user memilih membaca berita secara gratis lewat media sosial.

Di bawah undang-undang Kanada yang baru, perusahaan teknologi diharuskan membuat perjanjian komersial yang adil dengan outlet berita untuk tautan berita dan informasi yang disebarluaskan di platform mereka, atau mereka menghadapi arbitrase yang mengikat.

Google tolak bayar kompensasi

Google mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan pandangannya bahwa undang-undang yang baru "tidak dapat dijalankan." Google menyatakan, pemerintah Kanda belum memberikan jaminan, bahwa "masalah struktural dengan undang-undang" akan diselesaikan selama penerapannya.

Dalam sebuah postingan blog, Google mengatakan, undang-undang yang baru akan mempersulit warga Kanada untuk menemukan berita online, dan mempersulit jurnalis untuk menjangkau audiens mereka. Namun, individu di Kanada akan tetap memiliki kemampuan untuk mengakses berita dari situs web Kanada dengan mengetik langsung alamat web masing-masing media ke dalam browser, atau melalui aplikasi khusus.

Keputusan Google untuk menghentikan tautan berita Kanada, muncul setelah diskusi yang gagal dengan pemerintah yang bertujuan untuk mencapai solusi.

Meta, raksasa teknologi lainnya, juga mengumumkan minggu lalu, akan memblokir berita Kanada di Facebook dan Instagram.

Google dan Meta, yang menguasai bagian signifikan dari iklan online, dituduh menjadi penyebab anjloknya pendapatan perusahaan media berita tradisional, sementara di sisi lain menggunakan konten perusahaan media bersangkutan secara gratis.

Kanada ingin lindungi media berita tradisional

"Kami telah memberi tahu pemerintah (Kanada), bahwa kami telah membuat keputusan yang sulit... untuk menghapus tautan ke berita Kanada dari produk Penelusuran, Berita, dan Temukan kami dan tidak lagi dapat mengoperasikan Google News Showcase di Kanada," kata Google.

Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland, seorang mantan jurnalis, menekankan, hilangnya pendapatan dari iklan yang kini justru mengalir keluar dari ruang redaksi di Kanada menimbulkan masalah serius, tidak hanya bagi jurnalis yang terkena dampak, melainkan juga bagi seluruh negara.

Dia menyoroti perlunya jurnalis dengan kompensasi yang baik untuk mempertahankan budaya yang kuat, masyarakat yang sehat, dan politik yang handal.

Laporan pengawas anggaran parlemen Kanada dari Oktober 2022 memperkirakan, Undang-Undang Berita Online yang baru, akan memberikan kontribusi penerimaan bagi surat kabar Kanada sekitar 249 juta dolar Kanada setiap tahun dari platform digital.

Undang-undang Berita Online Kanada yang baru mengacu pada regulasi media online di Australia, yang menjadi pertama di dunia yang menuntut Google dan Meta membayar untuk konten berita di platform mereka.

hp/as (afp, ap, rtr)