1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gibran Putra Jokowi Bantah Terlibat Kasus Korupsi Bansos

21 Desember 2020

Calon Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, membantah terlibat dalam kasus korupsi bansos COVID-19. Dana korupsi bansos diduga mengalir ke tim pemenangan calon kepala daerah PDIP.

https://p.dw.com/p/3mzRe
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka calon wali kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Joko WidodoFoto: detikcom

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut dalam kasus korupsi dana bansos Kementerian Sosial. Gibran pun menepis mentah-mentah kabar tersebut.

Calon Wali Kota Solo itu mengaku tidak pernah merekomendasikan pembuatan tas bansos ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex. Ia juga mengaku heran bisa disinggung di skandal korupsi tersebut.

"Kalau mau korupsi kok kenapa korupsinya baru sekarang, korupsinya enggak dulu-dulu. Enggak saya enggak pernah seperti itu," kata Gibran usai blusukan di kawasan Banjarsari, Solo, Senin (21/12).

"Kalau ingin proyek ya proyek yang lebih gede, PLN, Pertamina, jalan tol itu nilainya triliunan. Saya enggak pernah seperti itu. Apalagi ikut campur seperti itu," tambah dia.

Tagar #TangkapAnakPakLurah jadi trending

Dalam kabar yang beredar, dana korupsi Mensos digunakan untuk pemenangan calon kepala daerah. Menurut Gibran, dana kampanyenya dalam Pilkada Solo bisa dicek dalam laporan yang sudah dia sampaikan ke KPU.

"Bisa dicek sendiri, bisa dicek semua. LHKPN, dana kampanye, bisa dicek online. Silahkan dicek ke tim. Kita enggak pernah yang namanya ditutup-tutupi," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, jagat media sosial bergema atas isu Gibran terlibat di skandal bansos. Di Twitter bahkan sempat trending hashtag bertuliskan #tangkapanakpaklurah.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal itu pihak Sritex pun membantahnya.

"Tidak benar," kata Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (21/12).

Joy menegaskan bahwa perusahaan yang bermarkas di Solo itu justru yang ditawari oleh pihak Kemensos untuk memproduksi tas bansos.

"Marketing kami di-approach oleh pihak Kemensos," tegasnya. 

PDIP bantah dugaan dana korupsi mengalir ke tim pemenangan 

Aliran dana suap bansos yang menyeret Menteri Sosial (Mensos) nonaktif Juliari P Batubara dikabarkan mengalir untuk kepentingan PDI Perjuangan di Pilkada 2020. PDIP membantah informasi tersebut.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto marah atas isu tersebut. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini meminta pembuktian atas tuduhan tersebut.

"Itu saya minta dibuktikan, saya marah sebagai ketua pemenangan pemilu. Itu statement sebagaimana saya punya kewenangan," kata Pacul kepada wartawan, Senin (21/12).

Selaku komandan dalam pemenangan PDIP di Pilkada 2020, Pacul merasa tersinggung oleh tuduhan tersebut. Menurut Pacul, tuduhan itu tak berdasar.

"Bambang Pacul selaku ketua pemenangan pemilu tersinggung atas hal tersebut. Buktikan. Jangan hanya... sejumlah itu siapa saja? tu namanya trial by the press," ujarnya.

"Saya sebagai ketua pemenangan pemilu menjamin tak ada dana sepeser pun untuk pemenangan pilkada ini. Saya komandan tempurnya. Jadi jangan ngawur itu," imbuhnya. (Ed: pkp/rap)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Bantah Terlibat Bansos, Gibran: Kalau Mau Korupsi Kenapa Baru Sekarang?

Marah, Ketua PDIP Bantah Aliran Dana Suap Bansos untuk Pemenangan Pilkada