1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

110908 9/11 USA Wahlkampf

11 September 2008

Hari ini, 11 September, kampanye pemilu di AS diistirahatkan. Kedua kandidat presiden, Barack Obama dan John McCain menghentikan kampanye satu hari untuk mengenang serangan teror 11.09.2001.

https://p.dw.com/p/FG7d
Ujicoba "Tribute in Light" mewarnai langit di atas lokasi World Trade Center, Rabu (10/09). "Tribute in Light " akan dinyalakan Kamis malam (11/09) untuk mengenang para korban serangan teroris di AS tujuh tahun silam.Foto: AP

Tema 11 September memainkan peran besar dalam kampanye pemilu di Amerika Serikat. Partai Republik senantiasa mengingatkan bahaya serangan yang mengancam Amerika. Pada konvensi partai di St. Paul, diputar film yang menunjukkan gambar menara berasap, reruntuhan terbakar dan korban berlumuran arah.

Perang melawan terorisme adalah tema kampanye penting bagi kubu Republik. Terakhir, terlihat jelas pada konvensi di St. Paul. Kata sambutan dari Presiden AS George W. Bush singkat, tapi seperti banyak pembicara lain ia juga mengangkat tema itu.

Bush mengatakan, "Kita hidup di dunia yang penuh bahaya. Dan kita butuh presiden yang bisa menarik pelajaran dari 11 September 2001, bahwa untuk melindungi Amerika kita harus tetap ofensif. Hentikan serangan sebelum itu terjadi dan tidak menunggu sampai diserang."

John McCain adalah orang yang tepat untuk itu, tegas Bush. Selama kampanye, Mc Cain senantiasa ditampilkan sebagai pemimpin yang lebih kuat. Pengalaman militernya dan daya tahannya selama menjadi tawanan perang di Vietnam selalu ditekankan.

McCain sendiri mengatakan pada konvensi di St. Paul, "Kita menghadapi banyak ancaman berbahaya di dunia yang penuh bahaya ini. Tapi saya tidak takut. Saya mempersiapkan diri. Saya tahu bagaimana militer bekerja, apa yang bisa dilakukan, lebih baik dilakukan dan yang seharusnya tidak dilakukan militer. Saya tahu bagaimana dunia bekerja, saya tahu yang baik dan yang buruk di dunia."

Kubu Republik juga mengomentari kompetensi lawan mereka dari Demokrat.

Mantan Walikota New York Rudy Giuliani mengatakan, "Selama 4 hari konvensi di Denver, Demokrat takut menggunakan kata terorisme Islam. Saya kira, mereka berpikir tidak pollitically correct mengatakannya, mereka takut menghina seseorang. Padahal, mereka hanya akan menghina teroris! Yang saya kuatirkan, selama konvensi di Denver, mereka hampir tidak pernah menyinggung serangan 11 September 2001. Mereka menyangkal bahaya besar yang dihadapi negeri ini. Dan jika kamu menyangkal, tidak melakukan apa-apa, kamu tidak akan bisa menghadapinya."

Kandidat Wakil Presiden dari Republik Sarah Palin bahkan lebih jauh lagi. Dia mendorong kandidat Presiden Demokrat Barack Obama ke dekat teroris.

Palin mengatakan, "Negara-negara teroris berusaha secepat mungkin memiliki senjata nuklir, dan ia mau berunding dengan mereka tanpa syarat. Teroris Al Qaida masih berencana untuk membuat bencana besar di Amerika, dan dia kuatir tidak ada yang menerangkan hak-hak mereka."

Berbulan-bulan Barack Obama membantah pernyataan itu dan menegaskan ia menolak perundingan tanpa syarat dengan organisasi teror Palestina, Hamas, atau pemerintah Iran. Ia menuduh Republik mencari pendukung dengan menyebarkan ketakutan.

Obama mengatakan, "Mereka mencoba membodohi dan menakut-nakuti Anda. Dan mereka tidak mengatakan hal yang sebenarnya."

Dalam pidato nominasinya di Denver, Kandidat Presiden Partai Demokrat menjawab serangan Republik.

"Ketika Senator McCain mengarahkan pandang ke Irak, beberapa hari setelah 11 September, saya menentangnya, karena saya tahu, perang itu hanya akan mengalihkan kita dari bahaya sesungguhnya. Ketika John McCain mengatakan, kita harus mengobok-obok Afghanistan, saya meminta lebih banyak sarana dan tentara untuk menyelesaikan perang dengan teroris sesungguhnya yang menyerang kita pada 11 September. Saya tegaskan, kita harus melenyapkan Osama Bin Laden dan kaki tangannya, begitu kita tahu di mana mereka berada", kata Obama.

Tujuh tahun berlalu, tak ada satu pihak pun dalam kampanye pemilu AS yang tidak menyinggung serangan 11 September 2001. (rp)