1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gempa Hebat Guncang Yogyakarta

27 Mei 2006

Jumlah korban tewas dan luka-luka dilaporkan terus bertambah dan mencapai ribuan orang.

https://p.dw.com/p/CJct
Foto: AP

Hampir seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kerusakan. Kerusakan terparah dilaporkan dari Kabupaten Bantul. Gempa bumi yang terjadi pagi ini diukur berkekuatan 6,2 skala richter dan merupakan gempa tektonik. Pusat gempa di bawah permukaan laut dengan kedalaman 33 Km, dan terletak sekitar 40 kilometer di sebelah selatan Yogyakarta. Rumah sakit-rumah sakit di Yogyakarta elaporkan, jumlah korban yang dirawat terus bertambah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan memerintahkan pengerahan semua potensi daerah untuk evakuasi dan aksi penyelamatan. Yudhoyono juga memerintahkan TNI agar mengerahkan anggotanya yang berada di sekitar Yogyakarta untuk ikut memberikan bantuan ke wilayah bencana.

Gempa tektonik yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya memporakporanda bangunan-bangunan, termasuk kompleks Candi Prambanan. Kerusakan parah dialami Gelanggang Olah Raga Among Rogo yang runtuh total dan Auditorium Radio Republik Indonesia RRI. Banyak ruas jalan retak. Di kawasan Jalan Parang Tritis banyak rumah rubuh dan belum semua warga yang tertimpa runtuhan bangunan bisa dievakuasi.

Warga Yogyakarta mengalami ketakutan apalagi setelah terjadi gema susulan. Ribuan orang dilaporkan meninggalkan kota menuju arah utara, ke kabupaten Magelang, karena khawatir akan terjadi gelombang pasang tsunami. Iring-iringan mobil, truk dan sepeda motor memadati jalan ke luar dari Yogyakarta. Sedangkan di sejumlah wilayah di kota Yogyakarta sampai siang hari terlihat warga yang masih berada di luar rumah maupun di lapangan terbuka. Di berbagai SPBU terlihat antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi bensin. Aliran listrik dan telepon mengalami gangguan. Kantor PLN Cabang Yogyakarta menyatakan bahwa listrik kemungkinan belum dapat menyala sampai malam hari. Jaringan telepon genggam juga terganggu sehingga koordinasi penyelamatan korban makin sulit.

Gempa yang terjadi dini hari tadi juga melumpuhkan kegiatan penerbangan di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Seluruh penerbangan baik pemberangkatan maupun kedatangan melalui Bandara Adi Sucipto dibatalkan karena kerusakan sejumlah fasilitas.

Tim penyelamat SAR hingga saat ini melakukan evakuasi mayat-mayat tertimbun reruntuhan di lokasi bencana, khususnya kawasan yang paling parah sekitar kampung Jejeran, Pleret, Bantul dan sepanjang pantai selatan. Guncangan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pagi hari ini juga dapat dirasakan di wilayah Malang.