1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gebrakan Obama Lawan Kampanye Kotor

19 Juni 2008

Kampanye kotor menghadang jalannya sang calon presiden Amerika Serikat dari kubu Demokrat, Barack Obama. Serangan bertubi-tubi dilontarkan pedas di dunia maya.

https://p.dw.com/p/EMys
Barack Obama
Barack ObamaFoto: picture-alliance/ dpa

Di Amerika Serikat kampanye kotor dalam pemilihan umum presiden mengenal banyak nuansa. Target utamanya sejak berbulan-bulan lalu tak lain adalah senator Barack Obama, kandidat presiden dari Partai Demokrat. National Press Club, sebuah organisasi terkenal di Washington, yang anggotanya merupakan para wartawan dan para bekas presiden Amerika Serikat secara tidak langsung mendorong kampanye kotor ini hingga mencapai puncaknya yang pertama.

Klub tersebut menyewa sebuah ruangan bagi seorang pria yang selama dua puluh tahun diamati gerak-geriknya oleh polisi. Ia dikenal sebagai penipu kambuhan. Kelihatan sekali, Larry Sinclair, pria yang sudah beberapa kali dihukum itu tampak gugup di hadapan para koresponden di Washington:„Obama memerintahkan pembelian kokain.“

Sinclair mengakui Barack Obama pada November 1999 di kampung halamannya Chicago, membeli kokain dan bersama-sama dengannya menggunakan barang itu di bangku belakang limosin: “Obama kemudian menghisap kokain itu.”

Namun penjahat kecil Sinclair tak punya bukti kuat. Ia hanya mengatakan ada seorang supir dalam limosin itu yang katanya sembilan tahun silam memperhatikan semuanya. Tapi ia menambahkan para jurnalis harus mencari tahu sendiri bukti-buktinya. Dalam otobiografi pertamanya, Obama mengakui secara terbuka semasa remaja ia menghisap mariyuana. Namun tak ada asumsi yang bisa membuktikan bahwa sembilan tahun lalu senator dari Illinois tersebut mengkonsumsi narkotika berat. Tuduhan tersebut merupakan puncak dari kampanye kotor yang merusak nama Obama.

Tudingan itu banyak diungkapkan di dunia maya, terutama dalam tulisan wartawan online, blogger maupun situs-situs lain. Blogger-blogger menyatakan Obama seorang Muslim yang nama depan keduanya adalah Muhammad dan anti Israel.

Obama secara ofensif membantah isu-isu miring tersebut: “Saya tahu, bahwa ada diantara anda yang menerima email-email yang berbau provokasi dengan asumsi macam-macam tentang saya. Jika anda berjumpa dengan seorang yang bernama Obama, maka biarkan saya tahu. Karena terdengar mengerikan sekali.“ Canda itu diungkapkan Obama dalam penampilannya di Washington.

Bagi Obama jelas, bahwa ironi saja tidak cukup untuk menetralisasikan gosip-gosip di internet yang menyerangnya. Oleh sebab itu Obama yang juga handal di bidang internet menggunakan senjata yang sama untuk balik melawan. Lewat internet Obama juga membangun situs sendiri dengan nama: „Perang Melawan Kampanye Kotor“. Ia bahkan memasang sertifikat lahirnya di internet. Tanpa berkomentar sertifikat lahir itu menunjukkan bukti bahwa ia tak lahir di Kenya seperti tuduhan orang. Sebab menurut undang-undang dasar Amerika Serikat ia tak dapat dipilih sebagai seorang presiden bila tak lahir di negara adi daya itu. Sedangkan komedi kotor yang dilakukan oleh asosiasi pers di Washington dikomentarinya dengan cara yang paling tepat yaitu : diam. (ap)