1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gaddafi Serukan Warga untuk Bertahan dan Bertempur

15 Agustus 2011

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi menantang pasukan oposisi dan NATO, walau muncul kabar akan rencananya untuk keluar dari Libya dan saat pasukan pemberontak menguasai kota-kota kunci dekat ibukota Tripoli.

https://p.dw.com/p/12GiE
Pendukung Muammar Gaddafi di TripoliFoto: picture alliance/dpa

Penguasa Libya Muammar Gaddafi kembali bersuara. Tepatnya, melalui pesan audio di sebuah stasiun televisi Libya yang cuplikannya dipublikasikan oleh kantor berita JANA. Kualitas suara yang direkam melalui telepon sangat buruk. Ini pesan pertamanya sejak beberapa minggu terakhir.

Selain rekaman suara, televisi Libya yang menayangkannya juga menampilkan gambar yang dikatakan sebagai rekaman langsung dari Lapangan Hijau di pusat kota Tripoli, di mana ratusan pendukung Gaddafi berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka bagi sang pemimpin. Mereka memegang poster-poster besar Gaddafi dan bendera Libya. Rekaman suara Gaddafi dan gambar tersebut ini langsung disiarkan oleh berbagai media internasional.

Gaddafi mengatakan, "Akhir dari para penjajah sudah dekat begitu juga dengan tikus-tikus pemberontak itu. Mereka akan melarikan diri dari satu rumah ke rumah yang lain sebelum dikejar oleh massa."

Pesan ini dikeluarkan Gaddafi saat para pemberontak mengaku telah menguasai Sorman, 60 kilometer dari barat Tripoli dan Garyan, 50 kilometer selatan ibukota Libya tersebut. Ibukota Tripoli sendiri tidak berada dalam ancaman langsung dari serangan pemberontak. Tetapi pasukan pemberontak kini berada dalam posisi terkuat mereka sejak kebangkitan perlawanan terhadap kediktatoran Gaddafi yang telah berkuasa sejak 41 tahun. Pemberontak dibantu oleh jet tempur NATO.

Dalam pesannya, Gaddafi juga menyerukan kepada pendukungnya untuk bertahan dan mempersiapkan pertempuran untuk memerdekakan kota yang dikuasai pemberontak.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Libya Mussa Ibrahim mengatakan, pasukan rezim berhasil mengambil alih kota-kota dan kawasan yang diduduki pemberontak dalam beberapa hari terakhir. Kantor berita Libya JANA mengutip Ibrahim yang menambahkan bahwa pasukan pro Gaddafi memukul mundur serangan baru pemberontak di Zawiyah. "Saya tidak pernah berbohong tentang militer. Zawiyah berada dibawah kendali kami."

Hari Minggu malam (14/08), perwakilan pemerintahan Gaddafi dikatakan berunding dengan kelompok pemberontak di sebuah hotel di pulau Djerba, di selatan Tunisia. Informasi ini diperoleh dari seorang sumber yang terlibat langsung dalam dialog tersebut. Seorang petugas keamanan mengusir wartawan kantor berita Reuters dari hotel yang menurut sumber tersebut adalah lokasi terjadinya perundingan.

Di Tripoli, juru bicara Mussa Ibrahim menyalahkan para pimpinan negara Barat dan media karena menyebarkan kabar angin tentang perundingan tersebut. Menurutnya, informasi tersebut tidak benar dan adalah bagian dari perang media untuk menggoyahkan kubu Gaddafi.

Ibrahim juga menegaskan, bahwa Gaddafi berada di Libya, berjuang untuk kebebasan negaranya dan Gaddafi tidak akan keluar dari Libya. Pernyataan ini tanggapan dari laporan sebuah media Libanon di Beirut, yang mengutip sumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa Gaddafi bersiap untuk melarikan diri dari Tripoli. Bersamaan dengan itu eksodus warga yang berkeluarga dari Tripoli dan Zawiyah ke kota Zintan di tenggara ibukota Libya terus meningkat.

Vidi Legowo-Zipperer/afp/dpa/rtr

Editor: Hendra Pasuhuk