1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

G20: Upaya RI Dekati Rusia, Jerman dan Prancis Skeptis

14 Juli 2022

Perang di Ukraina masih membayangi kesuksesan KTT G20. Pada pertemuan menteri keuangan G20 di Bali pekan ini, Jerman berharap adanya ruang dialog yang lebih terbuka dengan Rusia.

https://p.dw.com/p/4E5xg
Pertemuan menteri luar negeri G20 di Bali
Pertemuan menteri luar negeri G20 di BaliFoto: Getty Images

Para menteri keuangan dari berbagai negara akan bertemu di Bali pada pekan ini untuk menghadiri KTT G20, membicarakan isu-isu seperti ketahanan pangan global dan inflasi yang melonjak. Namun, muncul skeptisisme dari Jerman dan Prancis atas harapan upaya akan target titik temu dengan Rusia.

Sebelumnya, isu mengenai invasi Rusia ke Ukraina juga membayangi pertemuan menteri luar negeri G20yang digelar pada pekan lalu, di mana diplomat Rusia memutuskan keluar dari pertemuan dan menuduh negara-negara Barat melakukan "kritikan tiada henti”.

Di sisi lain, pada pertemuan menteri keuangan G20 di Washington, Amerika Serikat pada April lalu, sejumlah pejabat dari negara Barat memutuskan keluar dari acara saat perwakilan dari Rusia menyatakan pendapat.

Jerman harapkan dialog terbuka dengan Rusia

Jerman mengharapkan adanya dialog yang lebih terbuka dengan perwakilan Rusia dalam perhelatan G20, kata sumber pemerintah di Berlin, Rabu (13/07).

"Banyak yang mengharapkan pendekatan yang berbeda, setelah pertemuan di bulan April,” ungkap salah satu sumber. 

Upaya Indonesia untuk menyukseskan presidensi G20 menjadi tantangan berat di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Sejumlah sumber menyatakan saat ini Rusia telah menjalin hubungan dengan Cina untuk tercapainya kesepakatan bersama dari pertemuan ini. Isu mengenai ada ruang untuk menyampaikan komunike atau pengumuman resmi atas hasil kesepakatan dari pertemuan ini juga menjadi sorotan.

Sementara, sebuah sumber dari Kementerian Keuangan Prancis juga menyebut para delegasi pada rapat menteri keluangan G20 tidak mungkin menyepakati semua masalah untuk sebuah komunike, termasuk konsekuensi ekonomi dari perang yang akan diperdebatkan.

"Pertanyaannya adalah apakah kita memiliki deklarasi terpisah dari kepresidenan yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan merinci risiko ekonomi dari konsekuensinya dan kemudian bagian dari komunike, peta jalan, yang mencakup pekerjaan G20 saat ini," ungkap sumber dari pihak Prancis.

Harapan Indonesia sebagai tuan rumah di tengah konflik

Indonesia berharap untuk mengeluarkan komunike yang gagal dilakukan pada pertemuan April.  "Kami berharap yang terbaik, tetapi tentu saja bersiap untuk yang terburuk," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Ia juga menyebut "saya tidak mau berspekulasi, kami masih berusaha sangat keras untuk mencapai komunike."

Sebagai tuan rumah, Indonesia telah mencatat ketidaksepakatan antara negara-negara Barat dan Rusia tentang bagaimana menyusun rancangan komunike untuk menggambarkan keadaan ekonomi global dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh perang di Ukraina.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki setelah pertemuan bilateral di Tokyo pada Selasa (12/07), menyalahkan perang atas volatilitas di pasar mata uang dan meningkatkan risiko resesi global.

Sementara untuk pertemuan pekan ini, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov akan berbicara secara virtual, sementara wakilnya akan menghadiri pertemuan itu di Bali. Menteri Keuangan Ukraina juga telah diundang dan akan menghadiri satu sesi secara virtual.

Target pertemuan menteri keuangan G20

Deputi Keuangan G20 Indonesia Wempi Saputra menyebut pertemuan di Bali nanti mendorong munculnya tindakan untuk membantu negara-negara miskin mengatasi krisis pangan, dan memastikan pasokan serta keterjangkauan harga bahan pangan dan pupuk.

Topik lain yang diagendakan dalam pertemuan ini termasuk pengaturan dana di bawah Bank Dunia untuk lebih mempersiapkan pandemi di masa depan serta ketahanan dan keberlanjutan di IMF yang dapat diakses oleh negara-negara yang membutuhkan dana, termasuk penghapusan utang untuk negara miskin.

rs/ha (Reuters)