1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Film-film laris Hollywood didanai dengan modal dari Jerman

2 September 2003
https://p.dw.com/p/CPEy

Sementara dunia perfilman Hollywood sedang jaya berkat uang dari Jerman, industri perfilman Jerman sendiri sedang dalam kesulitan, demikian keluhan banyak produsen Jerman. Jerman nyaris tidak memberikan dana untuk industri filmnya sendiri , dan tidak membantu membangun sektor perfilman yang mampu bersaing. Sebaliknya, dalam lima tahun terakhir ini , melalui dana perfilman yang diinvestasikan di Jerman sekitar 12 milyar dollar dengan pajak lunak dari para investor Jerman mengalir ke Hollywood . Misalnya juga dana untuk film laris terbaru Terminator 3. Kini kementerian keuangan Jerman dengan instruksi baru hendak mengakhiri bentuk investasi yang dikritik itu. Pakar pendanaan film sebuah bank investasi AS menjelaskan, sejak 5 tahun Jerman berfungsi sebagai sumber keuangan. Bila sumber keuangan itu lenyap, maka akan lenyap pula sebagian besar dari perusahaan perfilman Hollywood. Selama ini sarana pendanaannya sukses. Warga Jerman yang berpenghasilan besar pada umumnya memperoleh kembali separoh dari investasi Hollywoodnya langsung dari jawatan pajak. Risikonya kecil. Karena itu untuk menghemat pajak di Jerman, mereka menginvestasikannya uangnya di sebuah badan pendanaan media, yang pada gilirannya membiayai produksi film di Hollywood, seperti Terminator 3, Gangs of Mew York atau Chicago. Karena menurut UU perpajakan Jerman , film merupakan barang industri non-materiil, maka pajak pembiayaannya selama ini dikembalikan sepenuhnya . Di zaman kas kosong, kementerian keuangan Jerman kini berusaha menutup sumber keuangan ini. Berdasarkan keputusan pengadilan tertinggi Jerman untuk masalah perpajakan, keringanan pajak untuk produksi film hanya dapat diberikan, bila investornya juga dapat dipandang sebagai produsennya, dan tidak sebagai pemegang saham. Namun produsen hanyalah mereka yang punya pengaruh besar dalam produksi filmnya, yaitu terhadap buku skenarionya, pemilihan para aktornya, rencana syuting, kalkulasai biaya dan pembiayaannya. Yang mengambil keputusan produksi bukan dana media itu lagi melainkan sebuah dewan yang independen, demikian ketentuan kementerian keuangan Jerman. Bila yang bertanggung jawab dan yang menentukan proyek film yang akan dibiayai, bukan lagi dana media perfilman melainkan dewan independen itu, maka sulit menjalani ketentuan baru tsb. Argumentasi , peraturan perpajakan baru untuk film , akan mengurangi arus uang ke Hollywood dan memberikan peluang lebih besar bagi produksi Eropa juga diragukan oleh Junke, ketua Deutsche Capital Management DCM, yang antara lain mendanai produksi film Terminator 3. Sebab menurut Junker, tidak menjadi soal apakah proyek senilai dua juta dollar diproduksi di Jerman , atau proyek 100 juta dollar diproduksi di AS. Tidak ada pihak yang mau menanggung risikonya. Meski demikian DCM rupanya telah merencanakan proyek barunya . Proyek film besar berikutnya yang sedang diproduksi adakah film The aviator, tentang biografi Howard Hughes , disutradarai Martin Scorsese, dengan pemeran utama Leonardo di Caprio. Dan proyek berikutnya yang akan diproduksi akhir tahun ini di Maroko dan London adalah film mengenai Iskandar Agung ,dengan Oliver Stone sebagai produsennya . Mungkin Hollywood harus mulai mencari sumber keuangan baru, sebab kemungkinan besar Jerman akan lebih banyak melakukan investasi di bidang pemasarannya, ketimbang di bidang produksi. Junker juga menambahkan, pemasukan dari Terminator 3 sementara ini telah melampaui perkiraan. Jadi film itu menghasilkan banyak pemasukan yang pajaknya juga akan masuk ke kas kementerian keuangan Jerman.