1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sinabung: Sedikitnya 7 Tewas dan Banyak Cidera

23 Mei 2016

Tim penyelamat berjuang mencari korban di desa-desa yang hangus, setelah letusan gunung Sinabung. Sedikitnya 7 orang tewas dan banyak korban lain menderita luka bakar parah.

https://p.dw.com/p/1Isvs
Indonesien Vulkanausbruch Vulkan Sinabung
Foto: picture alliance/AP Photo

"Para penduduk desa yang berhasil bertahan hidup berlarian panik, berusaha menyelamatkan diri," kata Agustatius Sitepu, Komandan Distril Militer (Dandim) Tanah Karo kepada kantor berita AFP hari Senin (23/05).

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus hari Sabtu (21/07) dan menyemburkan gelombang panas serta batu-batuan, menghanguskan beberapa desa dan menghancurkan lahan pertanian.

Awan panas yang mengalir cepat, dengan suhu sampai 700 derajat Celcius, membakar apa saja yang diterjangnya.

"Hanya ada beberapa puluh orang. Mereka ketakutan. Tubuhnya tertutup abu," kata Agustatius Sitepu.

Indonesien Vulkanausbruch Vulkan Sinabung
Penduduk mengungsi dari desanya setelah letusan Sinabung, 22 Mei 2016Foto: picture-alliance/AA

Letusan Sinabung begitu hebat, sampai desa di radius 12 kilometer ditutupi lapisan abu tebal abu, tambahnya.

Yang juga terkena dampak terburuk adalah semua lahan pertanian dalam "zona merah" - kawasan sekitar empat kilometer dari Sinabung yang kini dinyatakan sebagai kawasan tertutup.

Enam mayat ditemukan hari Minggu, tiga orang lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar parah. Satu korban meninggal pada malam hari akibat lukanya, sehingga jumlah korban tewas yang tercatat bertambah menjadi tujuh, kata Nata Nail, Kepala Bidang Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo kepada AFP.

"Dua lagi masih di unit perawatan darurat, menderita luka bakar hingga 90 persen tubuh mereka," kata dia.

Indonesien Vulkanausbruch Vulkan Sinabung
Tentara memeriksa situasi keamanan di desa Gamber setelah letusan Sinabung, 22 Mei 2016Foto: picture-alliance/AA

Nail mengatakan, tim penyelamat masih mencari korban pada hari Minggu selama menyapu rumah dan peternakan di desa Gamber.

Desa Gamber sudah pernah dievakuasi tahun 2014 karena risiko tinggi dari aliran lava, abu padat dan batu vulkanik dari Sinabung.

Tetapi beberapa warga ternyata kembali ke rumahnya, dengan alasan bosan tinggal di tempat penampungan pengungsi dan tidak bisa mengolah lahan pertanian mereka.

"Kami berharap karena bencana ini, mereka yang tinggal di dekat Sinabung, dan wisatawan, akan menyadari bahwa Sinabung masih sangat berbahaya," kata Nail.

Sinabung meletus kembali pertama kali tahun 2010 setelah 400 tahun tidak erupsi. Sejak itu, vulkan ini menjadi sangat aktif.

hp/rn (afp, rtr, ap)