1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Berharap Obama Menang

3 November 2008

Setelah kecewa dengan politik George W Bush, kalangan politik Eropa percaya mereka akan lebih didengar oleh Barack Obama ketimbang John McCain.

https://p.dw.com/p/Fmjb
Foto: picture-alliance/dpa

Harian Belanda de Volkskrant menulis:

Pemilih Amerika selalu memilih presiden yang salah, kecuali tahun 1992 dan 1996, ketika mereka mengusung Bill Clinton ke Gedung Putih. Begitu pandangan kebanyakan warga Eropa. Kali ini, mereka penuh harap, bahwa Amerika Serikat akhirnya memilih Barack Obama. Jika John McCain yang terpilih, ini akan jadi kekecewaan besar bagi Eropa. Sebab McCain dipandang sebagai perpanjangan politik Bush.

Harian Perancis Liberation berkomentar:

Setelah 20 bulan kampanye pemilu yang internsif, orang masih belum tahu jelas bagaimana politik kepresidenan Obama yang sebenarnya. Tapi Obama berhasil mengartikulasikan kekecewaan publik jauh lebih baik daripada para pesaingnya. Ia memahami suasana negara yang berada dalam krisis. Kalau pemilih Amerika Serikat memberikan suaranya kepada Obama, tidak berarti negara ini sudah immun terhadap rasisme. Hal itu akan tetap ada. Tapi dalam pemilu kali ini, Obama memang kandidat yang lebih baik untuk memimpin 300 juta warga Amerika Serikat.

Harian Spanyol La Stampa menyoroti strategi kampanye kubu Obama. Harian ini menulis:

Obama mengatakan, ini adalah masa yang sulit. Ia sedang meyiapkan diri memasuki masa kepresidenan. Publik berharap, pemerintah baru bisa segera menunjukkan kemajuan. Kombinasi kemenangan Obama dan kontrol kubu demokrat di kongres adalah modal kuat. Tapi masalah-masalah sangat serius menunggu di depan pintu. Selain krisis keuangan, Amerika Serikat terlibat dalam dua perang. Selain itu, Amerika Serikat tetap akan menjadi negara konservatif. Ini bisa menghambat langkah-langlkah pemerintah di Washington. Jadi Obama akan berusaha melakukan langkah kilat di awal masa kepresidenannya dengan tujuan memperkuat citra pemerintah. Ia tidak ingin mengulang kesalahan Bill Clinton tahun 1992. Clinton perlu 24 bulan untuk memulai langkah konkrit. Itu membuka peluang besar bagi kalangan oposisi untuk melancarkan kritik.

Harian Austria der Standard menilai, kampanye John McCain dari kubu Republik memang menghadapi banyak masalah. Wakil presiden Dick Cheney beberapa hari lalu secara terbuka memberi dukungan kepada McCain. Tapi hal ini bisa berdampak negatif, karena citra buruk Cheney. Harian der Standard menulis:

Masalah terbesar McCain adalah, ia harus mengambil jarak dari pemerintahan saat ini. Pada saat yang sama, ia mewakili kubu Republik dan para pemilihnya yang tetap mendukung politik pemerintah. McCain sendiri sebelumnya menegaskan, ia seorang politisi Republik yang lain daripada yang saat ini sedang memerintah (hp).