Empat Orang Tewas dan Lebih Seratus Cedera di Liege
13 Desember 2011Dengan sebuah senapan mesin dan granat seorang pria menewaskan empat orang dan menurut keterangan resmi, melukai 123 orang di kota Liege, Belgia hari Selasa (13/12). Di antara korban tewas terdapat seorang siswa usia 15 tahun dan seorang perempuan usia 75 tahun. Masih belum diketahui apa yang menjadi motif penembak usia 33 tahun itu. Ia pernah dihukum penjara dalam kasus pemilikan senjata secara ilegal dan penanaman ganja. Para penyidik berasumsi bahwa peristiwa itu bukan merupakan serangan berlatar belakang terorisme.
Bersembunnyi di toko-toko dan museum
Menurut saksi mata, pelaku melemparkan sejumlah granat ke arah halte bus di Place Saint-Lambert di pusat kota yang dipenuhi orang-orang yang sedang menunggu bus. Dengan senapan Kalashnikov pelaku juga menembak secara membabi buta ke sekelilingnya. Panik juga terjadi di pasar Natal di dekat lokasi yang ramai dikunjungi orang. Polisi menyerukan agar para pengunjung berlindung di toko-toko, dan korban terluka bersembunyi di sebuah museum.
Pelaku kemudian bunuh diri dengan menembakkan peluru ke kepalanya. Sesudahnya polisi memeriksa mobil milik pelaku untuk mencari kemungkinan tersimpannya bom. Tidak ingin mengambil risiko, polisi kemudian menghancurkan mobil itu. Menurut yang berwajib, pelaku dibebaskan dari penjara setahun yang lalu. Pagi Selasa ia dikatakan wajib melaporkan diri ke kantor polisi, namun tidak muncul.
Ketakutan dan panik
Seorang jurnalis dari harian lokal "La Meuse" melaporkan: "Kami melihat orang-orang dengan luka tembakan di bahu dan tangannya." Pejalan kaki dikatakan berteriak ketakutan. Belanda, negara tetangga Belgia, mengirimkan tenaga bantuan untuk merawat orang-orang yang terluka. Sejumlah korban menderita luka parah. Raja Alber dan Perdana Menteri Belgia, Elio Di Rupo bergegas menuju lokasi kejadian di Liege untuk mengungkapkan rasa duka dan prihatin.
Christa Saloh-Foerster/dpa/rtrd/afpe
Editor: Carissa Paramita