1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Empat Orang Terluka Akibat Ledakan di Arab Saudi

11 November 2020

Beberapa orang terluka akibat ledakan di pemakaman Saudi, kata Kementerian Luar Negeri Prancis. Ledakan itu terjadi saat upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I yang dihadiri oleh para diplomat Eropa.

https://p.dw.com/p/3l9BE
Symbolbild Saudi-Arabien | Saudische Spezialeinheiten
Ilustrasi pasukan militer Arab SaudiFoto: Hassan Ammar/AP Photo/picture-alliance

Serangan ledakan saat upacara peringatan Perang Dunia I di Jeddah, Arab Saudi menyebabkan "beberapa orang" terluka pada Rabu (11/11), kata pejabat Prancis. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di pemakaman nonmuslim di Jeddah.

"Upacara tahunan untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I di pemakaman nonmuslim di Jeddah, dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis yang menjadi sasaran serangan peledak buatan (IED) pagi ini yang melukai beberapa orang," kata kementerian itu.

Para diplomat dan staf konsulat dari beberapa negara, termasuk Prancis, berkumpul di sana untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I. "Prancis mengutuk keras serangan pengecut dan tidak dapat dibenarkan ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Empat orang terluka akibat ledakan tersebut, kata seorang pejabat pemerintah Yunani. "Ada semacam ledakan di pemakaman nonmuslim di Jeddah. Ada empat orang terluka ringan, di antaranya satu orang Yunani," kata pejabat Yunani itu kepada Reuters, yang menolak menyebutkan namanya.

Belum ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu. Pejabat Saudi dan media yang dikelola negara juga belum mengomentari ledakan itu.

Serangan baru-baru ini

Serangan itu menyusul penikaman di Konsulat Prancis di Jeddah pada akhir Oktober yang menyebabkan seorang penjaga terluka ringan. Penusukan di Arab Saudi terjadi pada hari yang sama dengan serangan pisau mematikan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis selatan, yang menewaskan tiga orang.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi reaksi keras dalam beberapa pekan terakhir karena membela penerbitan kartun Nabi Muhammad. Pada bulan Oktober, guru sejarah Samuel Paty dipenggal setelah memperlihatkan karikatur di kelas.

11 November menandai peringatan 102 tahun berakhirnya Perang Dunia I, ketika Jerman dan sekutu menandatangani gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran. Tanggal itu dirayakan oleh beberapa negara, dengan Kedutaan Besar Prancis dilaporkan menyelenggarakan acara pada hari Rabu (11/11) di Jeddah.

ap/ha (AP, AFP, Reuters)